Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, dari 14 kecamatan di wilayahnya hanya Kecamatan Gandusari tidak masuk dalam peta rawan.
"Data ini kami simpulkan dari kejadian kekeringan pada tahun-tahun sebelumnya. Khusus tahun kemarin memang tidak terjadi kekeringan, karena hujan terus," kata Joko kepada wartawan di Dusun Selorejo Desa Mlinjon saat ikut distribusi air, Selasa (25/7/2017).
Menurutnya potensi kekeringan di Trenggalek tersebut bervariasi, mulai dari ringan hingga tinggi. Sedangkan daerah yang masuk peta rawan rata-rata berada di wilayah pegunungan, seperti Kecamatan Panggul, Dongko, Suruh, Pule, Bendungan dan Kampak.
Dijelaskan, terkait potensi kekeringan tersebut pihaknya telah menyiapkan seluruh armada berupa mobil tangki guna menyuplai air bersih sesuai dengan kebutuhan.
"Untuk daerah yang kondisinya sudah kering, kami mohon kepala desa untuk proaktif mengajukan permintaan air dengan surat resmi, nanti akan langsung ditindaklanjuti," imbuhnya.
Pihaknya akan melakukan survei lokasi sebelum pengiriman, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Karena terkadang ada yang mengajukan, padahal di sana masih ada air, meskipun agak jauh," katanya.
Hal tersebut dilakukan, agar distribusi air bersih benar-benar merata. Mengingat jumlah alokasi anggaran dan ketersediaan armada yang terbatas.
"Seperti daerah panggul itu, kalau kekeringan armada kami taruh di sana dan mengambil dari wilayah Panggul, karena kalau ke Trenggalek kota terlalu jauh," ujar Joko.
Sementara itu sampai dengan hari ini terdapat satu desa yang telah mengajukan bantuan air bersih, yakni di Deaa Mlinjon, Kecamatan Suruh. "Permintaannya baru hari ini di Dusun Selorejo, Desa Mlinjon, di sana ada 107 KK di dua RT yang terdampak," jelasnya.
Terkait laporan tersebut BPBD langsung menerjunkan tiga armada tangki guna menyuplai kebutuhan air bersih warga. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini