Pembatik Lokal-Italia akan Berkolaborasi di Banyuwangi Batik Festival

Pembatik Lokal-Italia akan Berkolaborasi di Banyuwangi Batik Festival

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 24 Jul 2017 15:40 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Banyuwangi Batik Festival (BBF) kembali digelar. Tahun ini, BBF telah memasuki tahun kelima. Rencananya pagelaran yang mengangkat batik lokal ke kancah internasional ini digelar dua hari pada 28-29 Juli 2017, di Taman Blambangan, Banyuwangi. Tahun ini, pelaku batik lokal Banyuwangi akan berkolaborasi dengan desainer dari Italia.

"Pelaku batik lokal akan berkolaborasi dengan desainer internasional dan nasional menampilkan beragam busana batik yang menarik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Senin (24/7/2017).

Anas mengatakan, ajang BBF bukan cuma ajang hiburan semata, melainkan bentuk penguatan ekosistem bisnis bagi pembatik lokal. Setelah lima tahun digelar, kini pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) batik Banyuwangi mulai eksis. Kualitas batik yang dihasilkan pun terus meningkat. Saatnya bagi mereka untuk melebarkan sayap bisnisnya ke kancah yang lebih luas.

"Tujuan ini yang sejak awal terus kami kejar tiap tahunnya. Konsistensi penyelenggaraan juga menunjukkan Banyuwangi serius mengembangkan batik sebagai produk budaya sekaligus produk ekonomi yang bisa mengangkat kesejahteraan perajinnya," papar Anas.

Dalam BBF tahun ini, rencananya ada 10 desainer nasional yang "turun gunung" mendorong kreasi pembatik Banyuwangi. Di antaranya Philip Iswardono, Priscilla saputro, Aldre, Andy Sugix, hingga Yunita Kosasih. Sememtara desainer ari Italia yakni Milo Miliavica.

"Beraninya desainer papan atas menggunakan kain batik kreasi UMKM lokal menunjukkan adanya peningkatan kualitas. Terciptanya interaksi itu akan membuka peluang bagi pembatik lokal ke pasar nasional, bahkan global," jelas bupati berusia 43 tahun ini.

Tak hanya desainer ternama nasional dan internasional, BBF 2017 ini juga menampilkan Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani sebagai ikon. Ada pula penampilan spesial penyanyi Isyana Sarasvati yang akan mengiringi model di catwalk.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi Ketut Kencana menambahkan, pembatik yang terlibat ada 15 UMKM dari 50 UMKM batik di Banyuwangi setelah melalui proses kurasi terhadap desain motif dan kesiapan produksi untuk menerima order berkelanjutan.

Adapun motif batik yang diangkat tahun ini adalah Kopi Pecah, salah satu dari 48 motif batik lokal yang penuh filosofis. Kopi adalah salah satu produk andalan Banyuwangi.

"Motif kopi pecah ini sangat kuat mewakili kearifan lokal, di mana persaudaraan rakyat dibangun lewat suguhan secangkir kopi. Inilah filosofi sekaligus kekuatan batik Banyuwangi dibanding batik daerah lainnya," ujarnya.

Mengiringi BBF, ada rangkaian kegiatan, mulai kompetisi desain motif batik sampai Fashion on the Pedestrian. "Di venue BBF juga akan ditampilkan art installation yang menampilkan ragam kain dan seni batik yang menampilkan perjalanan sebuah kain batik dari awal sampai tersaji untuk pembelinya," tutupnya. (fat/fat)
Berita Terkait