Bau Amis, Lumba-lumba Mati di Pesisir Cumpat Dibawa ke Tengah Laut

Bau Amis, Lumba-lumba Mati di Pesisir Cumpat Dibawa ke Tengah Laut

Marwah Zada Rahmatina - detikNews
Senin, 24 Jul 2017 15:30 WIB
Bangkai lumba-lumba di pesisir Bulak/Foto: Istimewa
Surabaya - Lumba-lumba yang mati terdampar di Pesisir Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, dibawa kembali ke tengah laut. Hal itu dikarenakan lumba-lumba itu mengeluarkan bau busuk.

"Sekitar pukul 10.00 WIB, warga dan nelayan membawa kembali bangkai lumba-lumba tersebut ke tengah laut karena bau busuk dan sangat amis. Baunya tercium hingga 2 Km," kata nelayan setempat, Muari (52) kepada detikcom di pinggir pantai, Senin (24/7/2017).

Muari menjelaskan lumba-lumba yang mengeluarkan bau yang menyengat dan sangat amis itu diperkirakan mati empat hari lalu. "Perkiraan matinya sudah 4 hari lalu kalau mencium aroma amisnya. Karena sudah empat hari mati, barulah terdampar di sini," tambah Muari.

Hal senada diungkapkan oleh Suhada (57) yang juga nelayan setempat mengaku matinya lumba-lumba itu karena air laut sangat panas.

"Kan ikan kalau makan di atas. Karena air lautnya panas jadinya dia nggak kuat dan mabuk alhasil dia mati itu," jelas Suhada.

Sementara itu lumba-lumba yang mati ditarik dengan jaring dan empat perahu nelayan dan dibawa ke tengah laut. Beruntung lumba-lumba tersebut bisa dtarik ke laut. "Lumba-lumbanya berukuran sedang, jadi mudah dibawa ke laut," tandas Suhada.

Informasi yang dihimpun detikcom, selama tahun 2017 baru satu ekor lumba-lumba mati terdampar. Sebelumnya tahun 2016, ada dua ikan yang terdampar di pesisir Cumpat. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.