.webp)
Menurut seorang petugas IPJ RSUD setempat, Suphan, sampai saat ini belum ada satu pun warga yang datang ke RSUD dan mengaku sebagai keluarga korban.
"Sesuai SOP mestinya penyimpanan jenazah di IPJ ini dibatasi tiga hari. Tapi untuk jenazah Ana ini kita beri toleransi sampai Selasa (25/7) besok. Kalau sampai besok sore belum juga ada keluarganya, maka kita kebumikan di TPU Rumah Sakit. Kasihan juga kalau terlalu lama ditaruh di freezer," kata Suphan kepada detikcom saat dihubungi, Senin (24/7/2017).
Sementara Kasubbag Humas Polres Situbondo, Iptu Nanang Priyambodo mengaku polisi juga berusaha melacak identitas Ana melalui ponsel milik korban. Ponsel itu ditemukan di jurang perbukitan jalan Tembus, Desa Kotakan, tak jauh dari mayat Ana.
"Keterangan saksi, HP itu memang milik Ana. Semua nomor yang ada di HP itu sudah kami cek, tapi tidak ada yang mengarahkan ke alamat korban," kata Iptu Nanang Priyambodo.
Meski begitu, papar Nanang, pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya. Termasuk mencari informasi asal usul korban dari keterangan para saksi. Baik saksi yang menemukan korban di lokasi kejadian, maupun para saksi yang dinilai kenal dekat dan mengetahui tentang Ana.
"Setiap ada informasi sekecil apapun, langsung kami telusuri. Termasuk berkoordinasi dengan polsek-polsek kabupaten tetangga. Tapi sejauh ini memang masih belum ada hasil," tandas mantan Kanit Tipikor Polres Situbondo itu.
Asal usul Ana, wanita muda yang tewas di dasar jurang perbukitan Desa Kotakan, Situbondo, masih misterius. Wanita diperkirakan berusia 30 tahun sudah lama tinggal di rumah kontrakan Dusun Kotakan Utara, Desa Kotakan. Bahkan, diperkirakan sudah lebih 10 tahunan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
