Namun, mulai tahun 2017 ini pemerintah akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 12 kecamatan sebagai solusi permanen atasi kekurangan air saat kemarau. Sehingga tak perlu lagi ada distribusi air bersih melalui mobil-mobil tangki yang biayanya juga besar.
"Karena ketersediaan air ini masalah yang sangat mendesak, awalnya Pemkab Pasuruan berencana membiayainya melalui APBD, berapapun anggarannya, yang bisa mencapai puluhan miliar. Alhamdulillah, setelah rencana itu kami sampaikan ke pemerintah pusat, ternyata pemerintah pusat bersedia membantunya dan masuk dalam kesepakatan atau MoU Proyek Umbulan," kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Minggu (23/7/2017).
Menurut bupati yang lebih akrab disapa Gus Irsyad ini, SPAM-SPAM tersebut akan dibangun di Kecamatan Winongan, Lumbang, Puspo, Pasrepan, Kejayan, Grati, Lekok, Purwosari, Gempol, Beji, Pandaan dan Sukorejo.
"Pada 2017 ini, Kecamatan Lumbang dan Winongan sebelah atasnya sumber Umbulan itu yang diprioritaskan. Anggarannya sebesar Rp40 miliar dari pos Kementerian PUPR RI. Sedangkan kecamatan lainnya menyusul pada anggaran tahun-tahun berikutnya," imbuh Gus Irsyad.
Pemenuhan air SPAM di 12 kecamatan tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pengeboran maupun pemanfaatan mata air-mata air yang ada, dibuatkan jaringan pipa dan selanjutnya didistribusikan ke rumah warga.
"Tinggal kita pastikan bersama konservasi lingkungan dilakukan masif. Terutama di kawasan Gunung Bromo dan Gunung Arjuna-Welirang, yang menjadi daerah tangkapan air sumber-sumber air besar di Kabupaten Pasuruan. Masalah konservasi ini tanggung jawab kita bersama," tandasnya.
Sementara untuk kondisi saat ini, krisis air bersih tak terjadi di Kabupaten Pasuruan karena musim kemarau tahun ini adalah kemarau basah.
"Meski demikian, kami tetap siaga dan menyiapkan armada, jika sewaktu-waktu ada laporan desa-desa tertentu membutuhkan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana. (fat/fat)