Acara yang berpusat di Lapangan Petilasan Sri Aji Jayabaya Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, ini diikuti pecinta dan penghobi layang-layang di seluruh Indonesia (Jawa-Bali).
Rata-rata peserta pelayang berasal dari Jawa Tengah, seperti Magelang, Yogyakarta dan Cirebon. Selain itu juga dikuti pelayang dari Kabupaten Kediri, Kota Surabaya, Depok, Tulungagung dan terjauh berasal dari Pulau Dewata.
Tiga kategori yang dilombakan yakni kategori layang-layang tradisional, dua dimensi berbantuk panji dan layang jenis Train.
Sekda Kabupaten Kediri, Supoyo mengaku festival layang-layang bertema panji ini ikuti peserta dari luar daerah dengan tujuan mensukseskan Festival Panji Nasional 2017.
![]() |
"Nanti ada tim atau juri yang menilai terkait kriteria layang-layang yang dilombakan tersebut," kata Supoyo di lokasi, Sabtu (22/7/2017).
Sementara kriteria yang menjadi penilaian diantaranya, kontruksi dan bentuk layang-layang, harmonisasi, originalitas, start terbang dan kestabilan saat layang-layang melayang di udara.
"Komposisi warna layang-layang saat berada di udara juga menjadi penilaian tersendiri," tambah Supoyo.
Dia menambahkan pihaknya sengaja memilih tempat lapangan ini karena diketahui memiliki kestabilan angin yang cukup baik. "Kebetulan di sini nanti akan dibangun Museum Sri Aji Joyoboyo oleh karena itu pusat kegiatan festival layang-layang kami gelar di sini. Sekaligus sebagai ajang promosi potensi pariwisata," jelasnya.
Berdasar pantauan detikcom di lapangan, sejumlah layang-layang unik dengan berbagai macam tema, mulai dari Barong Kuning, Dewi Kilisuci, Keong Emas, Dewi Sangga Langit dan Mahesa Sura, berhasil diterbangkan di Lapangan Jayabaya Kab Kediri. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini