"Gubernur Jatim sudah berkirim surat kepada Mendikbud dan juga semua bupati dan walikota di Jatim untuk tidak menerapkan dulu pelaksanaan lima hari sekolah ini ," kata Gus Ipul pada wartawan, Jumat (21/7/2017).
Menurut Gus Ipul, saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan full day school (FDS), boarding school, dan reguler. "Pondok pesantren itu khan boarding school. Kalau sudah mampu gak masalah. Tapi jangan memaksa yang reguler lalu menjadi full day school. Daripada gak karuan dan gak efektif belajarnya ," jelasnya.
Terkait sudah banyak sekolah yang sudah menerapkan full day school, menurut Gus Ipul, tergantung kesiapan masing-masing sekolah. Jika memang sudah siap dan tidak ada kendala, penerapan FSD bisa dijalankan.
"Kita lihat dulu, apakah sudah siap atau belum. Tidak bisa semua daerah disamakan penerapannya ," jelas Gus Ipul.
Selama ini, lanjutnya, Pemprov Jatim telah menyalurkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk pendidikan Diniyah. Diharapkan dengan pendidikan Diniyah bisa memperkuat kualitas keimanan para siswa. Namun dengan penerapan lima hari sekolah ini, secara tak langsung akan menghentikan pelaksanaan pendidikan Diniyah karena berbenturan waktunya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini