Ini Kata Polsek Trowulan Soal Pria yang Tewas di By Pass Mojokerto,

Ini Kata Polsek Trowulan Soal Pria yang Tewas di By Pass Mojokerto,

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 15:43 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Ketua Paguyuban Among Budoyo menyayangkan sikap Polsek Trowulan yang enggan mengamankan pria misterius sehingga berujung tewas di By Pass Mojokerto. Namun, Polsek Trowulan menampik tudingan tersebut.

Kapolsek Trowulan Kompol M Sulkan mengatakan, mayat pria yang ditemukan warga di tepi By Pass Mojokerto, Dusun Jogodayoh, Desa Jabon, Mojoanyar pagi tadi, sebelumnya berada di rumah Kaswo, warga Desa Kejagan, Trowulan. Pria tanpa identitas itu dalam kondisi linglung.

"Pria itu tidak mengamuk, hanya diam seperti orang linglung di rumah Haji Kaswo, diduga mengalami gangguan jiwa," kata Sulkan saat dihubungi detikcom, Jumat (21/7/2017).

Pada Kamis (20/7) malam, pemilik rumah pun meminta bantuan ke Sri Wulung Jeliteng, Ketua Paguyuban Among Budoyo di Desa Sentonorejo, Trowulan yang terkenal mampu menyembuhkan orang dengan gangguan jiwa.

"Kemudian dijemput sama Pak Jeliteng dan anak buahnya pakai mobil. Sampai di simpang empat Trowulan, Pak Jeliteng pergi ke Polsek (kantor Polsek Trowulan) untuk melapor, sedangkan orang itu dibawa ke tempat Pak Jeliteng," ujarnya.

Menerima laporan Jeliteng, lanjut Sulkan, dua anggota Polsek Trowulan melakukan pengecekan ke Paguyuban Among Budoyo. Lantaran dirasa sudah aman di bawah penanganan Jeliteng, polisi meninggalkan pria tersebut.

"Di polsek tak ada tempat mengamankan orang dengan kelainan jiwa, Pak Jeliteng kan ahlinya merawat orang gangguan jiwa, makanya anggota membiarkan orang itu ditangani Pak Jeliteng," ungkapnya.

Sulkan memastikan, sejak dibawa dari Desa Kejagan hingga dicek petugas saat berada di Paguyuban Among Budoyo, pria yang belum diketahui identitasnya itu tak mendapatkan kekerasan. "Masyarakat Kejagan tak ada yang memukuli korban, saat dicek anggota saya di tempat Pak Jeliteng juga masih segar bugar," terangnya.

Setelah memastikan korban ditangani di tempat Jeliteng, tambah Sulkan, pihaknya tak mengetahui pasti nasib pria tersebut hingga ditemukan tewas pagi tadi. Dia pun menyayangkan tindakan Jeliteng yang meminta anak buahnya memulangkan pria tersebut tanpa melapor ke polisi.

"Kalau ada niatan memulangkan, kenapa tidak lapor lagi ke polisi? Kalau mau memulangkan harusnya beritahu ke polisi, dia (Jeliteng) bertindak sendri di luar sepengetahuan polisi," tandasnya.

Pria misterius itu akhirnya ditemukan warga dalam kondisi tewas di tepi By Pass Mojokerto sekitar pukul 06.00 Wib. Sebelum itu, pria misterius itu sempat ditangani di Paguyuban Among Budoyo. Lantaran dinyatakan tak mengalami gangguan jiwa, pria yang mengaku asal Jember itu dipulangkan. Ketua paguyuban meminta anak buahnya mengantar korban pulang naik bus.

Saat ditemukan tewas, pria ini memakai kaus biru muda lengan panjang dan sarung motif kotak-kotak warna biru. Wajah korban membengkak dengan mulut berdarah. Kedua kaki pria ini diikat dengan kain biru. Tas ransel hitam berisi pakaian milik korban juga ditemukan di lokasi. Pria ini memiliki tinggi badan 165 cm dan berat badan sekitar 55 Kg. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.