Cerita Ketua Among Budoyo Terkait Penemuan Mayat di By Pass Mojokerto

Cerita Ketua Among Budoyo Terkait Penemuan Mayat di By Pass Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 15:06 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Sebelum ditemukan tewas di tepi By Pass Mojokerto, seorang pria misterius sempat dibawa ke pengobatan orang dengan gangguan jiwa di Paguyuban Among Budoyo. Pasalnya, pria itu mengamuk seperti orang gila. Pria bersarung biru ini sempat dikira maling sapi oleh warga. Begini kisahnya.

Ketua Paguyuban Among Budoyo Sri Wulung Jeliteng mengatakan dirinya dimintai tolong warga Desa Kejagan, Trowulan, Mojokerto lantaran ada seorang pria yang mengamuk. Paguyuban di Desa Sentonorejo, Trowulan ini memang spesialis mengobati orang dengan gangguan jiwa.

"Saya suruh anak buah saya jemput pria tersebut pakai mobil untuk dibawa ke tempat saya karena mengamuk, warga tak ada yang berani," kata Jeliteng saat dihubungi detikcom, Jumat (21/7/2017).

Setelah pria tersebut sampai di tempatnya, Jeliteng memberitahukan kejadian ini ke Polsek Trowulan. Dia berharap pemeriksaan kondisi kejiwaan pria misterius itu juga disaksikan polisi.

"Petugas dari Polsek Trowulan datang berjumlah dua orang, membawa mobil polisi lalu lintas pikap putih," ujarnya.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan, kata Jeliteng, pria yang mengaku asal Jember itu tidak gila. Hal itu dikuatkan dengan penggeledahan yang dilakukan polisi terhadap tas ransel yang dibawa pria ini.
Mayat pria ditemukan di By Pass Mojokerto/Mayat pria ditemukan di By Pass Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

"Tasnya isi pakaian bagus-bagus. Tidak mungkin orang gila bawa pakaian bagus. Polisi saat itu juga cerita kalau banyak orang ngaku gila tapi akhirnya maling," ungkapnya.

Namun, menurut Jeliteng, petugas Polsek Trowulan yang datang saat itu menolak membawa pria tersebut. Saat polisi pergi, pria misterius ini berceloteh tentang maling sapi.

"Saat polisi tak ada, di depan Pak Lurah (Kades Sentonorejo) yang datang ke tempat saya, dia mengaku maling sapi, belum dapat hasil, tapi motornya keburu hilang. Itu hanya pengakuan pria itu, tidak ada bukti kalau dia maling," terangnya.

Lantaran menganggap pria tersebut waras, tambah Jeliteng, dirinya meminta anak buahnya mengantarnya pulang naik bus. "Kata anak buah saya, pria itu sudah balik naik bus. Setelah itu saya tak tahu lagi," cetusnya.

Jeliteng pun terkejut saat pria yang semalam ditangani, pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wib ditemukan tewas di tepi By Pass Mojokerto Dusun Jogodayoh, Desa Jabon, Mojoanyar. Menurut dia, selama berada di Paguyuban Among Budoyo, tak seorang pun melakukan penganiayaan kepada korban. "Tidak ada pemukulan sama sekali," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.