Didampingi Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab, Moeldoko turun langsung ke sawah petani di Dusun Dungboto. Mantan Panglima TNI ini memimpin langsung panen raya padi varietas M400. Menggunakan sabit, Moeldoko mengawali panen raya dengan memotongan beberapa genggam tangkai padi.
"Keunggulan padi varietas M400 ini tetap bagus di tengah kanan-kirinya kena hama wereng, M400 tahan kondisi lingkungan, baik serangan hama maupun anomali cuaca masih bisa berdiri tegak," kata Moeldoko kepada wartawan di lokasi.
Moeldoko menjelaskan, padi varietas M400 ini telah ditanam di berbagai daerah di tanah air. Luasan lahan yang digarap dan siap panen mencapai 1.000 hektar. Bibit unggul ini hasil riset dari tim di HKTI yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian.
"Bibit unggul ini memberi kemudahan kepada para petani, hasil panen lebih banyak, minimum 8,8 ton per hektar, bahkan di Lumajang hasil panen mencapai 11 ton per hektar," ujarnya.
Pada musim tanam September nanti, tambah Moeldoko, penanaman padi varietas M400 akan diperluas di seluruh Indonesia. Dia menargetkan bisa menyentuh lahan seluas 5 ribu hektare.
"Ada benih unggulan pupuk unggulan, pengawal unggulan mengawal teknologi ke petani, pasukan anti hama, IT kami monitor perkembangan para petani sehingga masalah bisa langsung kami selesaikan," tegasnya.
Manfaat penggunaan benih unggul varietas M400 ini, diakui oleh para petani di Jombang. Seperti yang dikatakan Supi'i (47), petani asal Kecamatan Kesamben. Dia mengaku menggunakan benih padi M400 selama dua kali masa tanam tahun ini.
"Sebelumnya saya memakai benih jenis Serang, hasilnya 8,5 ton per hektare. Setelah menanaman benih M400, hasil panen saya menjadi 8,8 ton per hektare," ungkapnya.
Selain hasil panen meningkat, kata Supi'i, padi varietas M400 tahan terhadap serangan berbagai jenis hama. Sehingga selama tanam hingga panen, dirinya tak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya. Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang biasanya 7 kwintal per hektar, menjadi 1-1,5 kwintal lantaran digantikan pupuk organik.
Meski hasil panen meningkat, menurut dia penggunaan varietas M400 belum mencapai hasil maksimal. Pasalnya, kondisi tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia sebelumnya, membuat pertumbuhan bulir padi kurang maksimal.
"Kalau kondisi tanah sudah kembali bagus, penggunaan bibit M400 bisa mencapai 400 bulir per tangkai. Saat ini masih 270-300 bulir per tangkainya," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini