"Kita akan terus mendorong pemerintah untuk segera menyediakan ZOSS di seluruh sekolah yang berbatasan dengan jalan raya. Paling tidak 2019 harus tuntas," kata Ketua Forum Kota Sehat Situbondo, Agus Ari Cahyadi kepada detikcom, Jumat (21/7/2017).
Agus Ari mengatakan, tersedianya ZOSS di kawasan sekolah menjadi salah satu indikator pelaksanaan kota sehat. Sehingga pemerintah kabupaten/kota harus melaksanakan tatanan lalu lintas dan transportasi darat yang sehat. Salah satu poinnya, adalah penyediaan ZOSS di sekolah-sekolah yang berbatasan dengan jalan raya.
"Kami mengakui di Situbondo memang masih banyak sekolah yang belum disediakan ZOSS. Salah satu kendalanya karena faktor anggaran. Makanya, ke depan kita akan berupaya mencari dana CSR perusahaan untuk menyediakan ZOSS di seluruh sekolah, khususnya yang ada di tepi jalan pantura dan jalan protokol," tandas pria asal Jalan Wijaya Kusuma Situbondo itu.
Pengamatan detikcom menyebutkan, hingga kini ZOSS memang baru tersedia di beberapa sekolah di Situbondo. Termasuk di wilayah perkotaan, ZOSS baru terpasang di Jalan Madura dan Jalan Basuki Rahmat. Selain ditandai dengan pita kejut warna kuning, di kawasan sekolah itu juga terdapat rambu ZOSS di ruas jalan dengan dasar warna merah dan tulisan warna putih.
"Di kawasan ZOSS itu seluruh kendaraan harus menurunkan laju kecepatan hingga maksimal 60 KM/jam. Itu sudah diatur dalam UU Lalu Lintas," papar Agus Ari.
Selain ZOSS, dalam indikator kabupaten/kota sehat itu juga harus rutin melaksanakan uji kelaikan kendaraan. Disamping juga harus memenuhi rambu-rambu lalu lintas, khususnya traffic light.
"Indikator lainnya, adalah terlaksananya tatanan sarana dan prasarana umum yang sehat, masyarakat sehat yang mandiri, serta tatanann ketahanan pangan dan gizi. Semua indikator ini harus kita penuhi untuk merealisasikan program kabupaten/kota sehat," tukas Agus Ari Cahyadi. (fat/fat)