Petani Garam di Lamongan Rasakan 'Manisnya' Garam

Petani Garam di Lamongan Rasakan 'Manisnya' Garam

Eko Sudjarwo - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 11:49 WIB
Petani garam di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Lamongan adalah salah satu daerah yang juga dikenal sebagai penghasil garam. Ramainya pemberitaan kelangkaan garam, terasa manis bagi petani garam di Lamongan. Kini petani garam di Lamongan bisa merasakan 'manisnya' harga garam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu petani yang merasakan 'manisnya' harga garam yakni Arifin, warga Sedayulawas, Kecamatan Brondong. Arifin mengaku pada musim panen biasanya harga garam per kg Rp 500, tahun ini harganya tembus Rp 3 ribu. Garam hasil produksi Arifin banyak terserap industri dan kebutuhan pengasinan ikan.

"Kami bersyukur karena bisa merasakan harga garam yang lebih baik," kata Arifin kepada detikcom di lokasi, Jumat (21/7/2017).

Arifin mengaku, baru kali ini petani garam bisa merasakan manisnya harga garam. Bahkan, agar tak tergantung musim, Arifin kini menerapkan petak rumah garam prisma. Meski harga garam melambung, kata Arifin, namun untuk kebutuhan nelayan atau petani dia menghargai garam produksi linya Rp 2000, jauh dari harga yang kini melambung.
Petani garam di Lamongan sedang memproduksi/Petani garam di Lamongan sedang memproduksi/ Foto: Eko Sudjarwo

Dia menjelaskan selama bulan Juli ini dari 14 petak tambak garamnya, dia sudah memproduksi 5 ton. Bahkan, kata Arifin, hingga akhir Juli ini dia menargetkan hasil garam dari petak yang dikelola bisa mencapai 20 ton.

"Dengan sistem seperti ini, yakni sistem garam prisma hasil garam bisa maksimal dan tak tergantung musim, juga hasil garam lebih bersih," ujarnya.

Sementara di tingkat pengecer, harga garam hingga kini masih melambung tinggi. Di salah satu pengecer yang ada di Kecamatan Turi, harga garam per sak isi 50 kg Rp 125 ribu. Meski harga Rp 125 ribu, stok garam juga tidak tersedia. Hal yang sama juga terjadi di sejumlah pengecer atau toko yang mengakui jika garam masih langka.

Selain di Sedayulawas, petani garam lainnya di Kecamatan Brondong tercatat luas lahan 213 hektar, namun saat ini tinggal sekitar 200 hektar. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.