Sekolah Perempuan di Blitar Dilaunching, Ini Tujuannya

Sekolah Perempuan di Blitar Dilaunching, Ini Tujuannya

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 08:51 WIB
Sekolah Perempuan di Blitar/Foto: Erliana Riady
Blitar - Pemerintah Desa Gogodeso Kec Kanigoro Kab Blitar bersama Lembaga Sahabat Perempuan dan Anak (Sapuan) melaunching sekolah perempuan. Meski namanya Sekolah Perempuan, namun tidak hanya kaum wanita saja yang menjadi siswanya. Para bapak atau remaja pria juga ikut di dalamnya. Sekolah ini punya misi menciptakan keluarga yang harmonis dan mandiri, terampil dan berjiwa wirausaha.

Kepala Desa Gogodeso, Choirul Anam mengatakan Sekolah Perempuan merupakan salah satu cara untuk meminimalisir berbagai macam masalah di dalam keluarga.

"Sekolah ini merupakan model pemberdayaan masyarakat tidak hanya dari segi ekonomi, tapi juga penyadaran hak-hak perempuan, bagaimana anak-anak nyaman dalam belajar, hubungan pasutri harmonis sehingga tidak ada perceraian," kata Choirul kepada detikcom usai acara pembukaan di Kantor Desa Gogodeso, Kamis (20/7/2017).

Lewat sekolah ini, lanjut Choirul , kami ingin entrepreneurship jadi salah satu bagian untuk memperkuat system keluarga. "Jika keluarganya kuat otomatis desanya juga akan kuat, jika desanya kuat otomatiis negaranya juga kuat. Kita dorong dari ibu-ibunya dulu untuk menciptakan keluarga yang ayem tentrem dan makmur," tambahnya.

Choirul berharap, Sekolah Perempuan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa lainnya. Sekolah ini akan digelar seminggu dua kali tiap bulan. Tidak hanya di satu tempat, namun dilaksanakan di setiap rumah para anggotanya. Saat ini tercatat, sudah ada 50 orang sebagai siswa di Sekolah Perempuan.

Para siswa akan diberi materi pelatihan kewirausahaan meliputi ide bisnis, pengemasan produk, penentuan harga dan sasaran harga. Selain itu siswa juga akan diberikan pelatihan paralegal, seminar reproduksi, dan kewirausahaan remaja untuk menekan pernikahan dini.

"Kita juga akan beri materi untuk menarik peran laki-laki supaya mendukung peran istrinya menjadi pribadi yang mandiri. Sedangkan paralegal ini sebagai penguata kesadaran hukum kaitannya dengan isu perempuan dan anak," papar Divisi Pemberdayaan dan Pendidikan, Titim Fatmawati.

Menurut Titim, kaum perempuan di Desa Gogodeso itu sebenarnya sangat kreatif namun masih kekurangan wadah. Sekolah ini, kata dia, merupakan wadah untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan kaum perempuan Desa Gogodeso.

"Banyak kaum perempuan Gogodeso yang punya ide-ide bisnis, lewat sekolah ini kami akan berikan pendampingan sehingga mereka tidak merasa sendiri dan memiliki komunitas baru. Bisnis yang berhasil adalah bisnis yang punya banyak jejaring," terangnya.

Ke depan, Sekolah Perempuan akan menjalin kerjasama baik dengan Pemkab Blitar maupun lembaga lainnya untuk memperkuat jaringan. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.