Didampingi Kadinsos Supomo, Kabag Humas M. Fikser dan Kabag Umum dan Protokol Wiwiek Widiyati, Risma memberikan motivasi pada 24 penerima beasiswa Pemkot Surabaya yang kini sudah menjadi karyawan GMF AeroAsia. Risma minta mereka tidak manja dan harus memiliki mental baja.
"Hidup adalah perjuangan. Kalian harus menyadari bahwa bekerja di sini (GMF AeroAsia) sangat krusial karena menyangkut keselamatan penerbangan. Harus teliti dan disiplin. Kalau dimarahi karena salah, itu wajar. Jangan sakit hati. Harus profesional dan bersedia dievaluasi," pesan Risma kepada 24 siswa di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Risma berharap jumlah siswa Surabaya yang bisa diterima pada angkatan kedua bisa mencapai 100 orang. Namun, para pemohon beasiswa tetap wajib melewati serangkaian tes dan verifikasi.
![]() |
Sebelum bertemu 24 siswa penerima beasiswa, Risma bersama rombongan diterima oleh Dirut GMF AeroAsia Iwan Joeniarto. Risma diajak mengunjungi 'bengkel' pesawat terbang komersil di empat hangar.
Dirut GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan, meski sudah lulus ATKP, 24 anak asal Surabaya tetap wajib melewati tes masuk di perusahaan yang dipimpinnya.
Sebab, pekerjaan sebagai mekanik pesawat butuh keterampilan dan kedisiplinan tinggi. "Ternyata anak-anak dari Surabaya ini memang punya kualitas dan bekal ilmu sehingga mereka sekarang diberi kepercayaan bekerja di GMF AeroAsia," terangnya.
Pria kelahiran Surabaya itu menambahkan, GMF AeroAsia yang kini ada di 63 kota, baik domestik maupun internasional, terus mengembangkan sayap membuka cabang baru. Oleh karenanya, pihaknya terus membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga SDM yang kompeten untuk berkarir di GMF AeroAsia.
"Surabaya merupakan kota kedua yang bekerja sama dengan kami dalam hal SDM. Kami berharap, kerjasama ini dapat terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya," ujar Iwan.
24 Penerima beasiswa tersebut merupakan anak-anak kurang mampu dari berbagai latar belakang. Mereka mendaftar kesempatan beasiswa ATKP yang difasilitasi oleh Pemkot Surabaya bekerja sama dengan GMF AeroAsia. Setelah melalui kurang lebih sembilan bulan masa pendidikan, mereka dinyatakan siap terjun ke dunia kerja. Tepatnya, di bidang perbaikan dan perawatan mesin pesawat. (ze/bdh)