Jamaah yang meninggal itu takni Mashuri warga Jl Janti, Guntoyo warga Jl Trowulan Bendogerit dan Moch Didik Suharmanto warga Jl Semeru Kauman.
Dengan meninggalnya ketiga calon jamaah haji ini, berarti Kota Blitar hanya memberangkatkan sebanyak 189 calon jamaah haji.
"Paspor telah kami kirim ke Asrama Haji Sukolilo sebanyak 192. Tapi perkembangan terakhir ada tiga CHJ yang meninggal jadi Kota Blitar fixed memberangkatkan sebanyak 189 CHJ untuk tahun ini," jelas Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Blitar, H Muslih ditemui di kantornya, Selasa (18/7/2017).
Apakah jumlah itu bisa ditambah untuk menggantikan CHJ yang batal berangkat, menurut Muslih, pihaknya hanya berkewajiban mengirimkan paspor CHJ. Terkait penambahan jumlah CHJ itu merupakan kebijakan wilayah Jatim.
Sampai saat ini beberapa persiapan telah dilakukan CHJ asal Kota Blitar. Selain pengurusan Visa, manasik juga telah dilakukan di tingkat kota maupun kecamatan. Untuk manasik kota telah dilakukan pada tanggal 5 dan 6 Juli lalu. Sedangkan tingkat kecamatan telah terjadwal enam kali berturutan sejak tanggal 10 sampai 16 Juli lalu.
"Ini tinggal pembagian tas saja. Karena maunya CHJ seragam, jadi tasnya masih dibordirkan. Dalam pekan ini akan kami bagi bersamaan," tambahnya.
Sementara untuk jadwal keberangkatan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, kata Muslih, akan dilaksanakan setelah upacara pelepasan.
"Upacara pelepasan dilaksanakan tanggal 27 Juli yang diawali dengan Istiqosah di Masjid Syuhada Haji. Dilanjutkan sholat Magrib berjamaah lalu acara dilaksanakan di Gedung Koesuma Wicitra sampai selesai," ungkap Muslih.
Adapun pemberangkatan akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli malam. Karena tanggal 31 Juli pukul 08.00 wib, rombongan CHJ asal Kota Blitar dengan kloter 13 ini harus masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya. (bdh/bdh)