Peninggian tanggul penahanan lumpur Lapindo dilakukan pada titik 67, 68, 81, 83 dan berakhir hingga di titik 42 di Desa Renokenongo Kecamatan Porong Sidoarjo. Tanggul ini ditinggikan menjadi 12 meter. Sebelumnya tanggul ini hanya setinggi 8 meter.
Humas PPLS Hengky Listeria Ady mengatakan peninggian tanggul ini dilakukan untuk mengantisipasi melubernya lumpur Lapindo.
"Antisipasi melubernya semburan lumpur lapindo, tanggul penahan lumpur saat ini ditinggikan," kata Hengky kepada detikcom, saat ditemui di atas tanggul di titik 67, Selasa (18/7/2017).
Tanggul Lumpur Lapindo Ditinggikan/Foto: Suparno |
Hengky menjelaskan, peninggian tanggul penahanan lumpur Lapindo ini dilakukan lantaran ada beberapa titik tanggul yang mengalami penurunan tanah (Subsident). Tanggul penahan lumpur yang ditinggikan berada disisi utara dan timur. Sementara di sisi selatan dan barat yang berdekatan dengan rel kereta api dan Jalan Raya Porong, masih dalam pemeliharaan dan pengawasan.
"Yang ditinggikan sisi utara dan timur, untuk sisi selatan dan barat yang berdekatan dengan rel KA dan Jalan Raya Porong lama dalam pemeliharaan dan pengawasan," jelasnya.
Hengky menambahkan, sampai saat ini semburan lumpur fluktuatif. Per harinya semburan lumpur ini mencapai 20-40 ribu meter kubik. Namun hal tersebut dianggapnya relatif aman. Kuburan lumpur kemudian akan dialirkan ke Kali Porong dengan menggunakan kapal keruk yang berada di titik 25 dan titik 42.
"Semburan relatif aman, bisa dikendalikan dialirkan ke kali Porong, "ujarnya. (fat/fat)












































Tanggul Lumpur Lapindo Ditinggikan/Foto: Suparno