"Saya kapok pak. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya mau berhenti semuanya," ujar PP, salah satu penari bugil yang sempat diamankan anggota Unit Asusila Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Selasa (18/7/2017).
Selain PP, ada tiga wanita pemandu lagu lainnya yakni, CC, RS dan WD yang turut diamankan Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra.
Baca Juga: Striptis di Inul Vizta Digerebek, Ini Reaksi Wali Kota Kediri
Keempat wanita itu, mengakui sudah kapok dan tidak akan mengulangi perbuatan melakukan hubungan seks maupun menari striptis di tempat karaoke di manapun.
"Kami dengan sadar diri, membuat surat pernyataan tidak akan mengulanginya lagi," kata Rs yang diamini rekan pemandu lagu lainnya.
Apakah mereka akan berhenti menjadi pemandu lagu di rumah karaoke, ketiga rekan Pp ini mengakui tetap bekerja sebagai pemandu lagu, karena untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
CC adalah janda satu anak. Wd juga barusan menjanda dan memiliki satu anak. Sedangkan Rs tidak memiliki pekerjaan, kecuali menjadi pemandu lagu.
Baca Juga: Kisah Pemandu Lagu di Inul Vizta Kediri yang Rela jadi Striptis
"Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi," tambah Wd.
Bilamana ada tamu karaoke yang mengajak ML (berhubungan seks) di luar rumah karaoke. Ketiganya mengaku masih pilih-pilih antara menolak dan tidak.
"Kalau striptis berhenti. Kalau itu kan nggak apa-apa. Itu kan urusan pribadi," tambah Cc.
Mereka akan menjadi pemandu lagu freelance. Tarif yang dikenakannya yakni Rp 100 ribu per jam. Sedangkan, untuk ML di luar rumah karaoke, mereka mematok tarif Rp 2 juta. (roi/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini