Bahan Baku Susah, Pabrik Garam Dapur di Jombang Naikkan Harga Eceran

Bahan Baku Susah, Pabrik Garam Dapur di Jombang Naikkan Harga Eceran

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 17 Jul 2017 16:28 WIB
Garam langka di Jombang/Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Kelangkaan pasokan garam dari petani, membuat pabrik pengolahan garam di Kabupaten Jombang, menaikkan harga eceran hingga 66% dari harga normal. Selain itu, mandeknya pasokan bahan membuat mereka menghentikan sementara produksi dan merumahkan 60 karyawan.

Seperti yang terjadi di pabrik pengolahan garam di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Jombang. Produsen garam dapur ini sejak sebulan kesulitan pasokan garam dari petani sebagai bahan baku. Sehari-hari, pabrik ini membutuhkan 12 ton garam dari petani di Gresik, Madura dan Sidoarjo.

"Informasi yang kami terima, petani garam di sana gagal panen karena hujan masih turun, itu yang membuat kami kesulitan pasokan bahan baku," kata Kepala Bagian Logistik pabrik garam dapur UD Surya Samudera, Siti Aisyah kepada wartawan, Senin (17/7/2017).

Asiyah menjelaskan, dalam sehari pabrik yang dikelola membutuhkan pasokan 12 ton garam dari petani. Bahan tersebut dihaluskan dengan campuran zat yodium menjadi garam dapur berbentuk batangan dan garam halus.
Garam langka di Jombang/Garam langka di Jombang/ Foto: Enggran Eko Budianto

Sementara hari ini, bahan baku garam yang tersisa hanya 5 ton. Dengan begitu, mandeknya pasokan garam akan membuat pabrik terpaksa menghentikan sementara produksi garam dapur.

"Besok kami liburkan karyawan karena sudah tak ada bahan baku, karyawan yang sementara kami rumahkan ada 60 karyawan," ujarnya.

Tak hanya menghentikan produksinya, kata Aisyah, kelangkaan bahan baku juga membuat manajemen pabrik menaikkan harga eceran garam. Jika dalam kondisi normal harga garam batangan Rp 2.100 per kantong (isi 20 batang seberat 6 ons), kini menjadi Rp 3.500.

"Kalau harga garam halus naik dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000 per kemasan," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait