Guru Hilang Memancing di Laut Ditemukan Tewas di Perairan Paiton

Guru Hilang Memancing di Laut Ditemukan Tewas di Perairan Paiton

Ghazali Dasuqi - detikNews
Sabtu, 15 Jul 2017 20:55 WIB
Petugas melakukan evakuasi jasad korban (Foto: Ghazali Dasuqi)
Situbondo - Khalid Asy'ari (45), seorang guru yang hilang saat memancing di laut akhirnya ditemukan, Sabtu (15/7/2017). Jasad pria asal Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, itu ditemukan mengapung oleh nelayan di perairan Paiton, Probolinggo.

Mayat korban dievakuasi ke tepi pantai menggunakan perahu karet BPBD Situbondo, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Besuki.

"Setelah diidentifikasi, keluarganya memastikan korban adalah Khalid Asy'ari. Selain dikenali dari kaos korban juga ada tanda bekas luka di jari kelingking salah satu tangannya," kata Puriyono, Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo.

Keterangan detikcom menyebutkan, jenazah Khalid Asy'ari ditemukan di perairan Grinting dengan jarak sekitar 3 mil dari bibir pantai. Mayat pertama kali ditemukan oleh nelayan asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton saat sedang melaut, siang tadi. Tahu ada mayat, si nelayan melaporkan temuannya ke aparat terkait di Kecamatan Paiton dan dilanjutkan ke petugas di Situbondo.

"Setelah melakukan kaji cepat bersama anggota dari semua unsur Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian, kami langsung melakukan upaya evakuasi," papar Puriyono.

Butuh waktu sekitar 45 menit pulang pergi dari TPI Sumberanyar Paiton menuju TKP lokasi penemuan jenazah korban. Begitu sampai di daratan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Besuki dengan menggunakan mobil ambulan milik PMI Kraksaan Probolinggo.

"Dengan ditemukannya dua jenazah bapak dan anak ini, berarti pencarian korban kami nyatakan ditutup," tandas Puriyono.

Sebelumnya, maunya isi liburan sekolah, tidak tahunya malah berujung musibah. Seorang guru dan anaknya di Situbondo dinyatakan hilang di laut. Khalid Asy'ari (45) dan anaknya, Moh Farhan Putra Asy'ari (10), tak kunjung pulang usai pamitan memancing ikan di perairan Kecamatan Mlandingan.

Bapak dan anak asal Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan, itu pergi memancing ikan ke tengah laut dengan menggunakan perahu pakisan atau perahu pancingan. Upaya pencarian langsung dilakukan tim SAR gabungan.

Tiga hari setelah dinyatakan hilang, Muhammad Farhan Putra Asy'ari ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Mayat siswa SD ini ditemukan mengapung di perairan Sampang, Madura. Mayat korban sempat dibawa ke RSUD Sampang, sebelum akhirnya dibawa pulang ke rumah duka di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.