"Awalnya baunya seperti elpiji. Saya mengira itu elpiji bocor," ujar Sukarsih, salah satu penghuni Rusun Romo Kalisari, Jumat (14/7/2017).
Namun lama-kelamaan, bau itu semakin menyengat. Sukarsih pun mulai sesak napas dan mual lalu pusing. Ia kemudian tahu bahwa bau itu bukanlah bau elpiji yang bocor. Sukarsih kemudian mengetahui banyak penghuni rusun blok C yang ditemaptinya juga merasa sesak napas dan mual.
Sukarsih pun ikut mengungsi. Ia diungsikan ke masjid di Oso Wilangon bersama penghuni rusun lain. Efek bau limbah itu memang dahsyat, sekitar 20 penghuni rusun tumbang pingsan. . Mereka dilarikan ke Rumah Sakit BDH di Benowo. Hingga pagi ini, masih ada dua warga rusun yang masih mendapat perawatan intensif.
Limbah itu sendiri dibuang di saluran air yang berjarak sekitar 150 meter dari rusun. Hingga pukul 14.00 WIB, masih tercium bau limbah cair tersebut saat melewati jalan di sekitar saluran air itu.
Saat dilakukan rilis di depo Indra Jaya Swastika, tempat kontainer limbah itu diletakkan, bau limbah yang tercium pun sangat menyengat. Meski sudah mengenakan masker yang didobel, bau itu masih tercium menyengat. Beberapa wartawan mengaku mual akibat mencium bau limbah tersebut. (iwd/bdh)