Namun rupanya, aksi penyebaran foto dan identitas YR di media sosial ditanggapi cemohan masyarakat. Di dalam kolom komentar, kebanyakan mereka membully para korban.
"Kita ini korban. Kami bukan Mami Gaul seperti yang dinamai di grup yang dibuat YR. Kami hanyalah ibu rumah tangga," ujar Dorita Tiar Mei Triana, salah satu korban arisan dan investasi bodong Mami Gaul, kepada detikcom, Jumat (14/7/2017).
![]() |
"Kami tidak pernah berkumpul seperti sosialisasi. Kami malah baru kenal setelah ada kasus penipuan ini. Bukannya kami oon atau bodoh, tapi karena lihai-nya YR menipu kami," tambah Dorita.
Kasus penipuan ini, kata Dorita sudah berlangsung hampir setahun. Selama itulah YR menanamkan kepercayaan terlebih dahulu kepada para korban. YR merayu member dengan program arisan kecil-kecilan dan semua lancar. Namun saat arisan dengan nominal besar dan investasi, uang tersebut tak kunjung didapat para member.
"Alasan lain ya dia bilang dia amanah. Dengan menunjukkan rumahnya yang besar tidak akan mungkin nipu. Gak taunya itu rumah milik mertuanya. Sekali lagi kami kena musibah dan melaporkan hal ini jangan sampai ada korban selanjutnya," tambah Dorita.
Sementara itu, Zemy Prihatiningsih, yang juga salah satu korban arisan dan investasi bodong Mami Gaul mengaku sedih dengan tanggapan komentar masyarakat di media sosial.
Menurutnya, pihaknya hanya ingin meminta bantuan agar permasalahan tersebut cepat selesai. Mengenai apakah akan melaporkan kasus pem-bully-an di media sosial, Zemy mengaku tak akan melaporkan kepihak berwajib.
"Tidak lah mas. Kami ingin masalah ini selesai. Karena kami sebagai korban masih shock atas perilaku YR ini," tambahnya. (bdh/bdh)