"Ditemukan kemarin, namun identitasnya baru dipastikan tadi malam. Dini hari tadi jenazahnya sampai di rumah duka, dan pagi ini korban dikebumikan," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Jumat (14/7/2017).
Dengan begitu, berarti tinggal jasad Khalid Asy'ari yang hingga kini masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian pria berprofesi guru itu akan kembali dilanjutkan pada hari ke empat ini. Pencarian akan difokuskan dengan melakukan penyisiran ke tengah laut dengan berdasarkan arah angin.
"Hari keempat ini penyisiran akan terus dilakukan. Kemarin sampai mendekati perairan Paiton Probolinggo, namun tidak ada hasil. Mudah-mudahan hari ini jasad bapaknya bisa ditemukan," tandas Puriyono.
Keterangan detikcom menyebutkan, jasad bocah Farhan ditemukan oleh Arman (47), Nahkoda Kapal Tag Boat Mitra Anugerah 6, asal Makasar, di perairan selat Madura, tepatnya wilayah pengeboran PT. Santos Sampang. Mayat korban mengapung dengan mengenakan baju warna kuning hitam, tanpa celana. Tahu begitu, si nahkoda segera memberi tahu pihak kapal tanker MT Surya Putra Jaya bahwa ada mayat di laut. Berikutnya, kru Tag Boat Mitra Anugrah melakukan evakuasi mayat korban dengan menggunakan jaring, awbekum akhirnya membawa mayat bersandar ke Dermaga Pelabuhan Branta Pesisir, Sampang.
"Proses identifikasi korban dilakukan di RSUD Sampang dan melibatkan keluarganya yang ada di Sampang. Korban akhirnya dikenali sebagai Farhan," papar Puriyono.
Sebelumnya, maunya isi liburan sekolah, tidak tahunya malah berujung musibah. Seorang guru dan anaknya di Situbondo dinyatakan hilang di laut. Khalid Asy'ari (45) dan anaknya, Moh Farhan Putra Asy'ari (10), tak kunjung pulang usai pamitan memancing ikan di perairan Kecamatan Mlandingan.
Bapak dan anak asal Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan, itu pergi memancing ikan ke tengah laut dengan menggunakan perahu pakisan atau perahu pancingan. Upaya pencarian langsung dilakukan tim SAR gabungan. (fat/fat)