.webp)
Tersangka yang bekerja sebagai pengantar elpiji 3 Kg di salah satu agen melakukan aksinya di 9 lokasi. Tujuh di antaranya dilakukan saat lebaran. Dan aksi terakhir dilakukan di Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, tersangka berhasil membawa barang curian senilai Rp 11.300.000.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris mengaku membobol rumah sudah direncanakan terlebih dahulu. Karena rata-rata korbannya adalah toko yang setiap hari diantari elpiji 3 Kg.
"Sasaran tersangka sebelumnya dipelajari, karena tersangka ini pekerjaannya sebagai pengangtar elpiji 3 Kg dan dilakukan pada saat pemilik rumah lagi sholat hari raya lebaran," kata Kompol Muhammad Harris kepada wartawan di Mapolresta Sidoarjo, Kamis (13/7/2017).
Setelah mendapat laporan korban, jelas dia, dilakukan penyelidikan. "Apalagi tersangka ini mencuri salah satu HP milik korban, dari situlah dapat dilacak. Meskipun HP milik korban telah dijual ke orang lain," tambah Kompol Muhammad Harris.
Dari pengakuan tersangka dirinya lebih suka membobol rumah saat pemiliknya tidak ada. Dan aksi terahkir yang dilakukan digunakan untuk biaya pernikahan.
"Yang bersangkutan senang melakukan pembobolan rumah pada saat rumah kosong, tersangka sudah melakukan pembobolan sebanyak 9 kali, 7 kali pada saat pemilik rumah sedang melakukan salat lebaran," terangnya.
Dia menjelaskan tersangka akan dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara. "Tersangka akan dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 5 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara," jelasnya. (Suparno/fat)
