Kadispendik Imbau Siswa Gagal Masuk SMPN 2 Buduran Cari Sekolah Lain

Kadispendik Imbau Siswa Gagal Masuk SMPN 2 Buduran Cari Sekolah Lain

Suparno - detikNews
Rabu, 12 Jul 2017 16:17 WIB
SMPN 2 Buduran Sidoarjo
Sidoarjo - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Mustain Baladan mengimbau agar calon siswa dari Desa Sidokepung yang gagal masuk menjadi siswa SMP Negeri 2 Buduran tahun ajaran 2017, mencari sekolah lain.

Itu disebabkan, tahun ajaran baru 2017 dimulai 17 Juni mendatang. Dia menyebut, di Sidoarjo sekolah SMP Negeri berjumlah 44 dan swasta 125 sekolah.

"Di Sidoarjo ini ada 44 sekolah SMP Negeri dan 125 SMP swasta, alangkah baiknya bagi calon siswa tahun ajaran baru (Warga Sidokepung) yang belum mendapatkan sekolahan segera mencari sekolah lain," kata Mustain Baladan saat di hubungi detikcom melalui telepon selulernya, Rabu (12/07/2017).

Baca Juga: Warga Sekitar SMPN 2 Buduran Demo Tuntut Anaknya Diterima

Sebab, di SMP Negeri 2 Buduran pagunya 288 sudah terpenuhi, termasuk 8 calon siswa dari Desa Sidokepung. "Untuk 10 calon siswa yang lain (Belum diterima di SMPN 2 Buduran) lebih baik segera mencari sekolahan lain karena kegiatan belajar mengajar akan dimulai 17 Juni mendatang," tambah Mustain.

Mustain menambahkan, untuk kegiatan belajar mengajar tidak ada jatah-jatahan. Sebab, hal itu tidak akan membuat kecerdasan bagi para calon siswa tersebut.
"Jatah-jatahan itu tidak ada di dalam proses belajar mengajar, nanti malah kurang baik untuk calon siswa-siswi itu sendiri," jelasnya.

Puluhan warga dan anak-anak Desa Sidokepung demo SMPN 2 Buduran Sidoarjo, Selasa (11/7). Mereka menuntut agar anak-anaknya diterima di sekolah tersebut. Sebab mereka menganggap sekolah tersebut berdiri di atas tanah gogol yang sudah dibeli dengan harga murah oleh pihak sekolah. Saat itu pihak sekolah menjanjikan anak-anak di sekitar Desa Sidokepung sekolah di SMPN 2 Buduran. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.