Kawasan ini banyak terdapat hunian kost, karena lokasinya berdekatan dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Maulana Malik Ibrahim dan Universitas Brawijaya (Unibraw). Salah satu penghuni kost semula mencurigai bau tak sedap yang ditelusuri berasal dari tas plastik warna hitam. Setelah dibuka ternyata terlihat ada anggota tubuh mirip bayi diduga berusia 2 dua hari.
"Ada yang menemukan, karena baunya. Kemudian dilaporkan ke Pak RT dan polisi," jelas Raka Tiwi (22), mahasiswi indekost di sekitar lokasi penemuan orok.
Penemuan ini kemudian dilaporkan ke polisi. Petugas mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi. Kapolsekta Lowokwaru Kompol Bindriyo mengaku, jasad bayi sudah dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk diotopsi. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan sebagai bahan penyelidikan.
"Ada saksi yang menemukan tas kresek di dalam kardus, yang ternyata berisi bayi sudah dalam kondisi meninggal. Saksi bersama warga kemudian melaporkan ke polisi," terang Bindriyo kepada detikcom.
Sesuai hasil keterangan saksi dan penyelidikan sementara, bayi perempuan tersebut sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak. Tetapi belakangan, ada saksi yang mengetahui yang melihat seseorang menaruh tas plastik persis di lokasi penemuan bayi.
"Ada saksi yang melihat, kita masih dalami penyelidikan," tegasnya.
Namun polisi enggan membeberkan pemeriksaan saksi yakni seorang perempuan. "Kami sudah minta keterangan saksi, ada satu, karena perempuan, pemeriksaan dilakukan di Unit PPA Polres Malang Kota. Dia sementara sebagai saksi," terang Kapolsekta Lowokwaru.
Kapolsekta menyebutkan, bahwa saksi merupakan mahasiswi salah satu universitas negeri di Kota Malang. "Mahasiswi kampus negeri, masih diduga dia yang menaruh tas kresek berisi jasad bayi itu," terang Bindriyo. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini