"Kita lakukan endoskopi, yakni memasukkan selang di mulut, kita teropong. Kita hubungkan ke layar monitor. Di situ bisa kita lihat di dalam perut itu ada apanya," kata salah seorang perawat yang menangani Hendro, Minggu (9/7/2017).
Hasilnya, lanjut perawat yang minta namanya tidak ditulis itu, posisi benda tajam yang berada di dalam di perut Hendro terus berubah. Hasil endoskopi ini juga sama dengan hasil foto rontgen terbaru yang dilakukan terhadap Hendro.
"Beberapa hari ini (posisinya) berubah-ubah terus. Dari dua hari yang lalu juga sudah berubah. Kemarin difoto, posisinya juga sudah ada yang berubah. Hari ini saya lihat juga sudah ada yang berubah," kata perawat perempuan itu.
![]() |
Sementara itu, humas RSD dr Soebandi Jember, Justina Evi Tyaswati menyatakan, tim medis masih belum melakukan tindakan lanjutan terhadap Hendro. Seperti sebelumnya, tim medis masih terus melakukan observasi untuk mengetahui perkembangan kondisi Hendro. "Belum ada perubahan. Tidak ada tindakan," tulisnya singkat lewat pesan WhatsApp.
Bu Anik, salah seorang bude Hendro saat ditemui mengaku kondisi keponakannya saat ini berangsur membaik. Bahkan Hendro yang kini dirawat di ruang Mawar itu sudah mulai enak makan. "Asupan makanannya bubur. Dia mengaku tidak ada masalah soal makan," ujar wanita itu.
Hendro juga tak lagi mengeluh mengenai kondisi perutnya. "Sebelumnya mengeluh sakit dan kembung. Sekarang sudah tidak lagi," kata Bu Anik.
Kendati demikian, dia berharap segera ada peningkatan penanganan terhadap keponakannya itu. "Kalau memang harus operasi yang kita berharap bisa segera, sebab kan tidak mungkin benda–benda itu lenyap sendiri dari perut kalau tetap seperti ini," pungkasnya. (bdh/bdh)