Polisi Evaluasi Jalur Wisata Ekstrem di Pacet

Polisi Evaluasi Jalur Wisata Ekstrem di Pacet

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 03 Jul 2017 17:50 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/Ilustrasi
Mojokerto - Jalur wisata air panas Padusan dan Pacet-Cangar di Kecamatan Pacet tergolong ekstrim. Berulang kali wisatawan mengalami rem blong di jalur tersebut. Polisi sedang melakukan evaluasi untuk membuat jalur pengaman.

Pada libur akhir pekan maupun libur hari besar, jalur wisata Pacet ramai dilalui pelancong dari sejumlah daerah di Jatim. Itu tak lepas dari banyaknya wahana wisata alam di lereng Gunung Welirang ini. Namun, keberadaan jalur ekstrem di kawasan wisata ini masih menjadi momok bagi para pelancong.

Sebut saja turunan curam dan tikungan tajam di Dusun Gotean, Desa/Kecamatan Pacet. Di jalur utama Pacet-Cangar ini ramai dilalui kendaraan pengunjung yang akan berwisata ke Sendi dan sejumlah objek wisata di Cangar, Kota Batu. Kerap terjadi kecelakaan tunggal akibat rem blong di lokasi tersebut.

"Libur lebaran kemarin terjadi 14 kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua, khususnya motor matic, penyebabnya rem blong, korbannya luka ringan," kata Kasi Pelayanan dan Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono kepada detikcom, Senin (3/7/2017).

Begitu pula di jalur wisata air panas Padusan. Seperti yang terjadi Minggu (2/7) siang, Isuzu Elf yang mengangkut 18 wisatawan asal Tuban terguling menimpa tempat parkir dan warung kopi. Sopir minibus tersebut mengaku mengalami rem blong saat melalui turunan curam dan tikungan tajam Padusan.

Ekstremnya jalur wisata pacet yang menjadi langganan kecelakaan itu juga dibenarkan Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Wikha Ardilestanto. Menurut dia, saat ini pengaman di jalur Gotean hanya berupa gundukan pasir dan ban bekas agar kendaraan wisatawan yang mengalami rem blong tak masuk ke jurang.

"Itu akan kami jadikan evaluasi, karena yang sudah ada sekarang belum bisa mengamankan pengendara rem blong. Hanya ada gundukan pasir dan ban, tetap bisa fatal karena turunannya luar biasa curam," cetusnya.

Sementara di jalur wisata air panas Padusan, lanjut Wikha, evaluasi jalur akan dilakukan setelah diperoleh hasil akhir penyelidikan penyebab kecelakaan Isuzu Elf. Jika jalur yang ekstrem menjadi salah satu pemicunya, maka pihaknya akan menggelar evaluasi bersama melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan pengelola wisata.

Menurut dia, baik di jalur ekstrem Gotean maupun Padusan, diperlukan jalur khusus pengaman. Jalur ini berupa jalan menanjak yang berfungsi untuk memperlambat kendaraan setelah melalui turunan curam. Tebing-tebing yang konturnya menanjak di kedua jalur itu bisa dimanfaatkan untuk membut jalur pengaman.

"Kalau sudah ada jalur pengaman, tinggal pantau di atas, kalau ada yang ngeblong yang di bawah sterilkan jalur kemudian mengarahkan kendaraan rem blong ke jalur pengaman," tandasnya.

Pada Minggu (2/7), sekitar pukul 13.00 Wib, Isuzu Elf yang mengangkut 18 wisatawan asal Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Tuban terguling di turunan curam dan tikungan tajam Desa Padusan. Sebelum terguling, Elf sempat menabrak pengunjung wisata air panas yang sedang berjalan kaki hingga tewas.

Minibus ini menimpa sebuah warung kopi dan tempat parkir sepeda motor pengunjung wisata. Warung milik Sulistiani (22) itu hancur beserta dagangannya. Sementara empat sepeda motor di area parkir rusak tertimpa bodi Elf. Kecelakaan ini juga mengakibatkan sopir dan 18 penumpang Elf terluka. Sopir mengaku mengalami rem blong saat menuju ke wisata air panas. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.