Sejak peristiwa itu terjadi, Brigadir EBH masih berada di Mapolres Banyuwangi sejak peristiwa tersebut terjadi.
"Masih kita periksa secara marathon. Tidak kita perbolehkan pulang hingga proses ini benar-benar clear," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto kepada wartawan, Minggu (2/7/2017).
Menurut Kapolres Agus, kondisi Brigadir EBH dalam kondisi sehat. Namun secara psikologi yang bersangkutan mengaku shock. Karena yang bersangkutan tak menyangka kelalaiannya dalam memegang senjata berbuah kecelakaan yang mengorbankan kerabat kerjanya.
"Keduanya ini sangat dekat. Makanya setelah kejadian itu hingga saat ini Brigadir Edi ini shock berat," tambahnya.
Dia menjelaskan beberapa saksi dan rekonstruksi yang dilakukan pihaknya dan Paminal Polda Jatim diketahui tidak ada unsur kesengajaan. Pistol milik Brigadir EBH terjatuh saat akan mengambil handphone dan meletus mengenai kepala Mahrizal Ilham Aulia.
"Kita masih dalami pemeriksaan bersama dengan Paminal Polda Jatim. Hasil sementara seperti itu. Pistol jatuh meletus dan pelurunya mengenai pelipis Ilham. Apa yang kami ungkapkan ini sesuai dengan data di lapangan," tambahnya.
Akibat kejadian ini, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan pengecekan senjata seluruh anggota polisi di bawah naungan Polres Banyuwangi.
"Segera kita lakukan pengecekan senjata. Logistik akan melakukan hal itu," pungkasnya.
Warga Desa Balak, Kecamatan Songgon itu tertembak setelah pistol oknum polisi milik Brigadir EBH terjatuh saat mengambil handphone (HP) sekitar pukul 09.30 Wib, Jumat (30/6/2017). Kejadian tersebut terjadi di Pos Pengamanan Wisata Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini