"Seharusnya tempat hewan ini semua bebas dari bahaya. Padahal sering mendapat masukan jika kandang monyet sering mengganggu pengunjung," kata ayah korban, Khomad Mujaidin kepada detikcom di RS Budi Rahayu, Sabtu (1/7/2017).
Dia berharap pihak pengelola lebih memperhatikan pengamanan kandang hewan agar tidak timbul korban-korban berikutnya, terlebih pengunjung balita. "Harusnya ada pagar pembatas antara pengunjung dengan kandang, jadi tidak bisa mendekat," tegasnya.
![]() |
Saat detikcom melihat langsung kondisi tempat kandang siamang dipelihara, tampak anyaman besi sangat rapat melindungi hewan siamang itu. Dalam satu kandang berukuran 4x4 meter disekat menjadi dua ruangan.
Sisi kiri berisi kera jenis Owa-Owa, sementara yang kanan berisi dua siamang. Namun bagian bawah kandang, jeruji besi agak lebar, sehingga memungkinkan binatang dengan nama latin Symphalangus Syndactilus itu bisa leluasa mengeluarkan tangannya.
Tidak ada pagar yang membatasi jarak antara pengunjung dengan kandang hewan buas itu. Hanya tertempel di bagian bawah kandang imbauan "Awas binatang buas, dilarang mendekat".
Meski pengunjung ramai, namun tidak tampak petugas yang berjaga. Sementara kondisi buah-buahan pakan hewan itu dikerubuti lalat dan berbau. (fat/fat)