"Di sini (Bandara Juanda), Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun posko pelayanan TKI," kata Kadisnakertrans Provinsi Jatim Setiajit di sela mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengecek kesiapan posko dalam menyambut kedatangan TKI mudik di Bandara Juanda, Kamis (22/6/2017) malam.
Posko khusus TKI ini ada dua yakni, posko keberangkatan dan posko kepulangan. "Posko keberangkatan untuk membantu memperlancar dan pemeriksaan administrasi bagi para TKI. Kalau posko kepulangan, untuk membantu proses kepulangan serta membantu keperluan para TKI," tuturnya sambil menambahkan, para TKI tidak dipungut biaya apapun.
Pada arus mudik 2017 ini, diperkirakan ada 6.000 TKI dari berbagai negara tempat bekerjanya, kembali ke kampung halamannya di Jawa Timur. Dari ribuan TKI yang mudik ke Indonesia, ada sekitar 600 yang pulang karena masa kontrak kerjanya sudah habis. Dari jumlah tersebut, 12 d iantaranya mengalami persoalan administrasi seperti pindah kerja.
![]() |
Untuk melayani para TKI yang tiba maupun berangkat dari Bandara Juanda, disediakan posko pelayanan khusus TKI. Wagub juga mengapresiasi Bandara Juanda, yang memberikan tempat untuk posko bagi pelayanan TKI.
"Kita tidak ingin TKI kita diganggu oleh siapapun," kata Wagub yang biasa dipanggil Gus Ipul.
Pada umumnya, kedatangan TKI juga ditunggu keluarganya di Bandara Juanda. Sementara Pemkab Tulungagung sengaja menyediakan tiga bus untuk menjemput para TKI dari kota marmer itu.
Wagub Gus Ipul juga sempat menyapa keluarga TKI. Serta memberikan support ke TKI bahwa, mereka adalah pahlawan tidak hanya bagi keluarganya, tapi juga untuk bangsa.
"Mereka ini sungguh luar biasa. Tahun ini jumlah remiten (pengiriman uang dari TKI) ke Jawa Timur diperkirakan mencapai sekitar Rp 2 triliun," tandasnya sambil menambahkan, remiten tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp 1,8 triliun. (roi/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini