"Kami dan jajaran terkait sejak beberapa tahun terakhir berupaya keras mengembangkan industri kecil menengah dan usaha kecil menengah. Berbagai program kami yang berdampak langsung pada pada IKM dan UKM kami gulirkan dan sudah berjalan dengan baik meski ada sejumlah kekurangan yang harus dibenahi," kata Bupati Irsyad kepada detikcom, di sela kesibukannya, Senin (19/6/2017).
Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang pro IKM dan UKM tersebut merupakan pengejawantahan rasa memiliki, rasa bertanggung jawab dan keinginan berperan aktif untuk pengembangan industri kecil dan menengah.
"Sejak tahun 2016 lalu, kami melaunching program Satrya Emas alias Strategi Layanan Ekonomi Maslahat. Program ini berisikan strategi dalam menumbuhkembangkan ekonomi di Kabupaten Pasuruan, baik UKM maupun IKM, sehingga ke depannya ditargetkan dapat menciptakan iklim usaha yang bagus, baik dari perkembangan IKM dan UKM itu sendiri hingga investasi ekonomi yang masuk ke Kabupaten Pasuruan," jelasnya.
Menurut Gus Irsyad, sapaan akrabnya, dalam Satrya Emas semua unsur pemerintahan, swasta dan masyarakat dilibatkan dalam memajukan dunia usaha di Kabupaten Pasuruan.
"Satrya Emas ini memang masih baru sehingga secara terus-menerus kita mengevaluasi apa saja yang kita rasa kurang. Tidak mungkin hanya dalam setahun, hasilnya langsung memuaskan begitu saja," terangnya.
Selain Satrya Emas, Pemkab Pasuruan juga terus mengembangkan tempat-tempat khusus untuk memasarkan produk-produk IKM dan UKM. Antara lain Sentra Produk Unggulan Bangil yang merupakan integrasi dari Sentra Bordir, Sentra Produk Unggulan, Sentra Kuliner, dan Dome.
"Saat ini memang hanya sentra kuliner yang ramai dikunjungi karena masyarakat memang lebih banyak memanfaatkannya sebagai tempat sebagai rest area. Sejumlah evaluasi terus dilakukan agar tempat tersebut selalu ramai. Pembangunan Dome yang salah satu tujuannya untuk berbagai kegiatan masyarakat kami harapkan menciptakan keramaian di tempat tersebut," terangnya.
Selain itu, Pemkab Pasuruan juga menyulap kawasan pasar buah Pandaan menjadi Wisata Religi Cheng Ho, yang di dalamnya terdapat pusat penjualan produk Pasuruan baik hasil pertanian maupun IKM-UKM. Kawasan wisata ini juga terintegrasi dengan masjid khas berarsitektur Tionghoa yakni Masjid Cheng Ho. Di tempat ini juga terdapat pusat informasi wisata dan baru saja di bangun Museum Cheng Ho.
"Wisata Religi Cheng Ho beberapa tahun lalu kondisinya belum tertata rapi dan terkesan kumuh. Saat ini bisa dilihat sendiri, sudah sangat rapi dan bersih. Pengunjung dari berbagai daerah terus berdatangan setiap hari terutama musim liburan. Di sana mereka bisa membeli produk-produk unggulan Kabupaten Pasuruan," jelas Gus Irsyad.
Pemkab Pasuruan juga intens menggelar even-even yang selalu memberikan ruang pada pelaku IKM-UKM untuk berjualan dan mempromosikan produknya. Sejumlah tempat untuk memasarkan produk IKM dan UKM juga terus dibangun.
Irsyad mengaku sudah memaparkan hal-hal terkait dengan kondisi IKM dan UKM, dukungan pemerintah daerah sampai dengan kebijakan kepala daerah dalam mengembangkan IKM itu diKantor Kementerian Perindustrian, pekan lalu. Presentasi tersebut menjadi salah satu poin untuk untuk meraih Upakarti ketegori Jasa Kepedulian.
"Bukan itu (Penghargaan) yang penting. Bagi saya dukungan pemerintah secara terus-menerus dalam pengembangan IKM-UKM mutlak diperlukan. Itu sudah jadi program kami. Tujuannya agar punya daya saing sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan, mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan," pungkasnya. (fat/fat)











































