Kapolsek Durenan, AKP Mohammad Solichin, Senin (12/6/2017) mengatakan, kejadian itu pertama kali diketahui pertama kali oleh salah seorang warga, Tumayah yang hendak buang air besar di jamban umum tersebut. Saat itulah saksi mendengat suara tangis bayi dari dalam jamban.
"Jambannya itu model lama, jadi lubangnya besar dan di bawahnya langsung septik tank, orang sini menyebut 'jumbleng'. Saat itu saksi langsung pulang dan menceritakan kejadian itu kepada keluarga, sempat dikiran hantu," katanya.
Menurutnya, kejadian itu akhirnya dilaporkan ke perangkat desa dan aparat kepolisian. Warga yang penasaran dengan suara tangisan bayi itu akhirnya melakukan pembongkaran bangunan WC dan ditemukan seosok bayi perempuan yang masih lengkap dengan tali pusarnya.
"Bayi langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan intensif, karena mengalami gangguan sesak napas. Informasi yang kami dapatkan, bayi itu beratnya 1,9 kilogram," ujarnya.
Solichin menambahkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian, pihaknya berhasil mengetahui orang tua yang bayi itu.
"Ibu bayi inisialnya YY, warga Dusun Bonpal, Desa Gador. Yang bersangkutan ini usianya masih 19 tahun dan belum menikah. Untuk penanganan lanjutan kami serahkan ke UPPA Polres Trenggalek," katanya.
Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui lokasi persalinan serta kronologis pasti dari pertistiwa tersebut. Polisi juga akan mendeteksi ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam perkara itu.
"Bisa jadi melahirkan di jamban kemudian tercebur, bisa juga melahirkan di tempat lain dan kemudian bayinya dibuang. Semuanya ada kemungkinan, makanya masih dalam proses penyelidikan," ujarnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini