"Ini adalah titik-titik yang rawan macet selama arus balik dan arus mudik lebaran," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan, A Farikh kepada wartawan, Senin (12/6/2017).
Farikh menjelaskan, untuk mengurai kemacetan di titik-titik tersebut, pihaknya membuat jalur alternatif di dalam Kota Lamongan, yang nantinya bisa digunakan pengguna jalan. "Kami akan menyiapkan papan pengumuman di sepanjang jalur mengenai jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh pemudik," terangnya.
Bagi pemudik dari arah Surabaya, lanjut Farikh, pihaknya menyiapkan jalur alternatif melewati dalam Kota Lamongan. Selain itu, jalan tembus di sisi timur pos polisi Deket yang biasanya ditutup juga akan dibuka kembali, selama arus mudik dan balik.
"Jalur alternatif kami siapkan karena di jalan nasional Lamongan terdapat perlintasan jalur kereta api yang kerap menimbulkan kemacetan," tuturnya.
Sementara untuk volume kendaraan yang melintas di jalan nasional Lamongan, Farikh memperkirakan akan mengalami kenaikan hingga 14,32 persen. Kendaraan roda dua diperkirakan naik 8,15 persen, sedangkan kendaraan roda empat bakal naik hingga 6,17 persen.
"Untuk Tahun lalu saja, saat jam puncak, kendaraan yang melintas mencapai 5 ribu unit," ungkapnya.
Farikh memperkirakan, peningkatan volume kendaraan akan terjadi pada H-7 dan puncak mudik diperkirakan akan terjadi pada H-2 sebelum lebaran Idul Fitri. Untuk mengantisipasi semua kejadian, Farikh mengaku akan berkoordinasi dengan Polres Lamongan, Satpol PP, Kodim 0812 maupun unsur kesehatan terkait pembentukan pos terpadu di Pasar Tingkat Lamongan dan Terminal.
"Kami juga akan mendirikan pos pelayanan di Stadion Surajaya, Wisata Bahari Lamongan dan di Pasar Babat," pungkasnya. (fat/fat)











































