"Kami tak tahu saat ngambilnya, tapi anak-anak yang mengambil pocong itu lewat di depan kami. Ada 4 anak, kecil-kecil, mungkin masih SMP," kata Miftahudin, satpam STIE Perbanas kepada wartawan, Kamis (8/6/2017).
Menurut Miftahudin, empat anak itu berboncengan menggunakan satu motor. Mereka berboncengan sambil menggendong pocong tersebut. Begitu tahu ada satpam yang melihat, mereka segera tancap gas.
Sementara, Kapolsek Rungkut Kompol Dwi Heri menyesalkan dua satpam tersebut yang tak segera melapor ke polisi saat melihat adanya pocong itu sehingga bisa menjadi viral. Viralnya pocong palsu itu karena ketidaktahuan netizen tentang yang sebenarnya.
![]() |
Dwi menegaskan bahwa pocong di Jalan Kedung Baruk itu adalah palsu. Dan tidak ada kasus pembegalan bermodus pocong. Tak ada laporan yang masuk mengenai hal itu.
Dwi menduga anak-anak menaruh pocong palsu di Jalan Kedung Baruk karena jalan itu sepi jika malam meski ada penerangan jalan. Sementara di tempat lain di sekitar kawasan tersebut banyak terdapat warung yang buka 24 jam.
"Kami sudah meminta satpam STIE Perbanas yang lain untuk melapor bila ada anak-anak yang usil tersebut. Kami juga akan mencari anak-anak itu, akan kami panggil orang tuanya," tandas Dwi. (iwd/bdh)