Pemkot Blitar Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya

Pemkot Blitar Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 18:48 WIB
Foto: Erliana Riady
Blitar - Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Makanan dan Obat (TKP2MO) Pemkot Blitar menemukan beberapa makanan takjil yang mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Dalam sidak, Rabu (7/6/2017) sore ini, petugas menemukan tiga jenis makanan takjil yang mengandung Rhodamin B dan Borax.

"Dari 20 sample takjil yang kami ambil tadi, hanya ada tiga makanan yang mengandung bahan berbahaya. Yakni dua jenis dawet cendol yang mengandung Rhodamin B dan kerupuk yang mengandung Boraks," jelas Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr Dharma Setiawan pada wartawan, Rabu (7/6/2017).

Sidak ini akan dilaksanakan selama empat hari dengan target 40 sample makanan yang akan diperiksa. Petugas secara acak akan membeli makanan untuk dijadikan sample pemeriksaan. Selanjutnya para pedagang akan didata untuk kemudian diundang untuk mengikuti sosialisasi memproduksi makanan sehat .

"Sanksi belum kami berikan karena ini sifatnya masih pembinaan untuk menciptakan gerakan masyarakat hidup sehat atau germas," tambah Dharma.

Selain memberikan pembinaan, tim TKP2MO membagikan leaflet yang isinya pengetahuan tentang bahan-bahan yang berbahaya jika dicampurkan dalam makanan. Seperti pengetahuan tentang apa itu Rhodamin B dan dampak buruknya bagi kesehatan jika dikonsumsi manusia.

"Kami sangat mengapresiasi pedagang kerupuk yang langsung memusnahkan barang dagangannya setelah tahu hasil tes reagen tadi. Kami juga mengharap, ada kesadaran dari para pedagang makanan untuk memproduksi makanan sehat yang tidak merugikan dan membayahakan kesehatan pembelinya," kata Dharma.

Pantauan detikcom, para pedagang tetap tenang ketika petugas mendatangi mereka satu per satu untuk didata. Sebagian besar yang berjualan takjil di sepanjang Jl Merdeka Kota Blitar adalah pedagang yang tiap tahun berjualan takjil di tempat ini.

"Saya tiap tahun jualan es pleret disini. Makanya ya santai saja ada petugas. Saya sudah dapat pembinaan dan paham bahaya mencampur bahan bukan untuk makanan di dagangan saya," ungkap penjual es pleret, Setyorini.

Lain halnya dengan pedagang mie telor, Legiman yang baru tahun ini ikut jualan di Jl Merdeka. "Saya kira mau beli, kok tanya nama saya segala. Ini tadi beli mie telur cuma tiga, ndak tahu buat apa," cerita Legiman.

Mengetahui ada sidak seperti yang dilakukan petugas sore ini, warga Blitar yang belanja takjil di sepanjang Jl Merdeka merasa senang. Seperti pengakuan Felania. "Senang, soalnya merasa jadi aman kalau beli takjil disini. Maksudnya makanannya aman tidak mengandung bahan berbahaya, jadi gak was-was belinya," akunya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.