Tetangga dekat korban, Kartono (41) mengatakan, korban yang sudah tak bernyawa pertama kali ditemukan anaknya yang masih duduk di bangku TK. Bocah 6 tahun itu pun menyampaikan kepada ibunya kalau ada orang tergeletak di bantaran rel KA.
Sontak kabar penemuan jasad Saliman yang bersimbah darah membuat gempar warga sekitar. Warga kian kaget ketika tahu ternyata sosok pria tak bernyawa itu adalah tetangganya sendiri, Saliman yang sehari-hari menjadi tukang tambal ban di Jalan Benteng Pancasila No 48. Memang di rumah tersebut korban tinggal bersama istri ke duanya.
"Beliau (korban) sejak bulan Ramadan kalau sore begini biasa cangkrukan di tepi rel. Memang orangnya ada gangguang pendengaran sehingga tak tahu kalau ada kereta," kata Kartono kepada wartawan di lokasi.
Setelah menerima informasi dari warga, sejumlah anggota polisi pun datang ke lokasi melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi.
Kanit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Sat Lantas Polres Kota Mojokerto, Iptu Sugeng Budi Santoso di TKP mengatakan, korban diduga tewas setelah disambar KA Bangunkarta jurusan Surabaya-Madiun. Diduga saat kejadian, korban tak menyadari adanya KA yang melintas kencang dari arah Surabaya menuju Jombang pukul 16.35 Wib.
"Korban memang biasa ngabuburit di tepi rel kereta, itu sangat berbahaya. Kemungkinan korban sedang melamun sehingga tak tahu ada kereta lewat," terangnya.
Menurut Sugeng, Saliman tewas dengan luka parah di kepala bagian belakang. Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk diautopsi. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini