Khotmul Quran yang digelar Jamaah Sunniyah Salafiyah merupakan tradisi yang sudah dilakukan lebih dari 60 tahun silam. Kegiatan dilangsungkan dari masjid maupun mushola satu ke masjid lainnya setiap hari di bulan Ramadan. Khotmul Quran merupakan salah satu amalan utama di bulan suci untuk berburu malam seribu bulan, Lailatul Qadar.
Ramadan tahun ini, perburuan Lailatul Qadar tersebut diawali dari Masjid Baitul Falah, Purwosari, mulai Jumat (2/6) selepas salat tarawih hingga Sabtu (3/6/2017) dini hari. Dari masjid ini, Khotmul Quran akan digelar setiap malam sedikitnya 22 masjid atau mushola lainnya hingga malam ke-29 Ramadan.
Acara ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Sejumlah ulama terkemuka juga hadir antara lain KH Nawawi Abdul Jalil, KH Idris Hamid serta sejumlah kiai dan habaib.
Saat salat tarawih usai, selang 30 menit berikutnya, ribuan rombongan Jamaah Khotmul Quran Sunniyah Salafiyah dari berbagai penjuru Pasuruan, mulai berdatangan. Masyarakat di sekitar lokasi masjid sudah siap menyambut untuk bersama-sama menggelar Khataman Al-Quran.
Lantunan ayat dibaca jamaah. Dilanjutkan dengan berbagai doa oleh para ulama secara bergantian diselingi pujian kepada Allah SWT dan ceramah agama.
![]() |
"Khotmul Quran ini awali oleh kakek saya Habib Ja'far bin Syaikhon Assegaf bersama ulama lainnya. Awalnya dilangsungkan sejak malam pertengahan Ramadan, tapi karena semakin banyak masjid maupun mushola dan para jamaahnya yang mengikuti juga bertambah, akhirnya terus dimajukan waktunya. Lagi pula untuk mendapatkan Lailatul Qodr, perbuatan bagus harus dilakukan sejak masuk Ramadan," kata Habib Taufiq Assegaf, Imam Jamaah Khotmul Qur'an Sunniyah Salafiyah.
Sementara Bupati Irsyad Yusuf menyakini selain sebagai persiapan untuk meraih Lailatul Qodar, kegiatan Khotmul Quran akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian yang tidak terkira di dalam hati.
"Barokahnya Khotmul Quran ini sangat luar biasa. Selain menguatkan aqidah, dengan membaca Al Quran dan doa-doa kepada Allah SWT, akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian hati yang mendalam. Sehingga dalam menjalankan tugas dan berbagai masalah dapat terselesaikan dengan baik," kata Gus Irsyad.
Sedangkan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan majelis Khotmul Quran harus terus dihidupkan dan didukung karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
"Majelis ini begitu besar manfaatnya. Pertama menghadirkan pertolongan Allah. Kedua membangun persatuan umat. Antara ulama, habaib, kiai bersatu dengan santri dan warga. Persatuan umat ini jadi modal membantu persatuan kebangsaan. Yang ketiga ini adalah majelis ilmu, media dakwah yang menyerukan perbuatan baik. Jadi ini menguatkan akidah, ahlak dan keilmuan," kata Gus Ipul.
Gus Ipul sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima atas keteguhan para ulama dan santri yang terus menghidupkan mejelis Khotmul Quran hingga bertahan selama puluhan tahun.
"Majelis ini warisan ulama-ulama besar terdahulu dan berkat penerusnya yang istiqomah terus berkembang," tandasnya.
Sebelum gelaran Khotmul Quran selesai, ribuan jamaah bersama-sama keluar masjid. Bukannya untuk pulang, tapi berdoa di halaman masjid yang diyakini doa tersebut dapat langsung tembus ke langit dan diterima Allah SWT.
Setelah itu, para jamaah pulang namun sebagian bertahan di lokasi untuk bersilaturahmi dengan para ulama. Mereka juga makan bersama dengan tradisi santri yakni menggunakan talam atau wadah-wadah besar dimana setipa wadah cukup untuk 4-6 orang. (fat/fat)