22 Penari yang berasal dari SMPN 5 Manokwari menyita perhatian tamu dan masyarakat yang hadir. Sebab, mereka menggunakan pakaian khas Papua.
Tarian ini sangat unik, karena berbeda dengan tarian-tarian khas Surabaya yang sebelumnya dimainkan terlebih dulu oleh 724 siswa SD se Surabaya.
"Ini tarian Tumbello, lagunya juga lagu Tumbello. Ini hadiah khusus buat Mama Risma (sebutan masyarakat Papua pada Risma)," kata pendamping sekaligus guru SMPN 5 Manukwari Yuli Maria.
Usai memberikan kado tarian khas, para penari berfoto bersama Mama Risma/Foto: Budi Sugiharto |
"Kami datang sejak kemarin sekitar pukul 10.00 WIB langsung dijemput oleh Pemkot Surabaya. Besok kami masih akan mengisi sebuah acara lagi di Balai Kota Surabaya. Jadi, kami akan tampil dua kali," kata dia.
Yuli berharap, penampilannya di Hari Jadi Kota Surabaya itu dapat menyuguhkan penampilan yang berbeda bagi Risma dan warga Kota Surabaya.
Ia sangat berharap anak didiknya bisa mengambil pelajaran tentang dunia luar yang sangat luar biasa ini. "Perayaan Hari Jadi ini sangat Woww...," ujarnya takjub.
Selain itu, Yuli menilai bahwa kondisi Kota Surabaya itu sangat luar biasa. Bahkan, orang-orangnya sangat sabar dan tertib, terbukti ketika upacara Hari Jadi Kota Surabaya yang digelar hari ini. "Makanya, kami harus banyak belajar kepada Bu Risma dan Kota Surabaya," kata dia. (ze/bdh)












































Usai memberikan kado tarian khas, para penari berfoto bersama Mama Risma/Foto: Budi Sugiharto