Bus air berkapasitas 12 penumpang, 1 nakhoda dan 1 ABK sumbangan Telkomsel ini sedianya akan menggunakan tenaga surya secara penuh untuk sumber energi mesin penggerak. Namun rencana itu urung karena untuk membackup total tenaga mesin harus memerlukan panel surya yang cukup banyak.
"Setelah kita riset dan evaluasi, ternyata butuh panel surya yang banyak untuk penggerak mesin. Sementara kan perahunya tidak besar," kata General Manager Strategic Account Management Telkomsel Reyhan saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/5/2017).
Pria yang menjadi Project Manager bus air wisata ini mengatakan jika mesin penggerak perahu itu akhirnya diputuskan menggunakan mesin diesel terhadap perahu yang dibuat oleh Institut Teknologi 10 November Surabaya itu.
"Tenaga surya tetap ada tapi untuk penerangan dan power supply kebutuhan monitor tv ada 2 unit, penerangan dan kelistrikan serta dashbord panel edukasi. Canggih lah bus air ini," jelasnya.
Di bus air tersebut, kata Reyhan, juga dilengkapi fasilitas edukasi yang bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan bagi penumpangnya.
![]() |
"Bus air ini akan tiba di Sungai Kalimas di dekat Taman Prestasi pada Minggu (28/5) malam," ungkapnya.
Bus air wisata yang kabarnya dinamakan 'Sawunggaling Surya Transport' akan diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada puncak hari jadi ke 724 Kota Surabaya, 31 Mei mendatang. Namun bus air wisata yang bagian atapnya sebagai panel solar cell ini akan diuji coba pada Selasa (30/5). (ugik/ugik)