Para siswa terdiri dari perwira pertama berpangkat kapten ini, nantinya akan menjadi perwira penyidik tindak pidana tertentu di TNI AL.
"Ini sebagai latihan praktek bagi perwira penyidik ini. Kita membekali praktek lapangan langsung agar mereka memiliki pengalaman dibidang keimigrasian," ujar Letkol Laut (P) Heru Samsul Hidayat, Komandan Pusat Latihan Dukungan Operasi pada Koarmatim Surabaya kepada detikcom, Rabu (24/5/2017).
Pembelajaran terkait imigrasi ini, kata Heru, mulai dari proses pengurusan, antisipasi penyalahgunaan dan bentuk keaslian paspor dipelajari dalam latihan tersebut.
"Pendidikan mereka singkat. Hanya 9 minggu. Nantinya mereka akan menjadi perwira penyidik tindak pidana tertentu yang akan disebar di seluruh wilayah Armatim. Mulai Tegal hingga Papua," tambahnya.
Sementara Kepala Kantor Imigrasi Jember, Rudiara R Kosasih mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergitas antara Kantor Imigrasi dan TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara. Keamanan teritorial laut merupakan wewenang dari TNI AL.
"TNI AL memiliki wilayah pengawasan yang luas. Kita sangat terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini," ujar Rudiara.
Menurutnya, pengawasan yang bisa dilakukan oleh TNI AL tentang keimigrasian meliputi paspor Umroh, Pariwisata dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Tak jarang, banyak pemalsuan paspor hingga paspor yang disalahgunakan.
"Banyak penyalahgunaan yang perlu ditindak. Semisal TKI ilegal yang dibawa oleh agen lewat jalur tikus dan masih banyak lagi. Sinergitas ini sangat diperlukan bagi kami," tambahnya. (fat/fat)