Panitia menyediakan buah lokal untuk dimakan secara gratis. Kontan saja stand buah lokal ini langsung diserbu pengunjung. Mereka berebut buah jeruk, buah naga, nanas dan pisang.
"Buah lokal ini manis. Tak kalah dengan buah impor. Tadi dapat jeruk dan buah naga," ujar Endah, salah satu pengunjung Agro Expo Banyuwangi, kepada detikcom, Sabtu (13/5/2017).
Tak hanya itu, di acara ini juga disediakan susu segar gratis untuk para pengunjung yang hadir di Festival Agro di areal persawahan Kota Banyuwangi. Festival Agro kali ini memang berbeda dari biasanya.
Areal sawah seluas 9 hektar disulap menjadi auditorium plant yakni sebuah auditorium tanaman raksasa yang bisa menjadi sarana edukasi sekaligus pariwisata bagi para pengunjungnya.
Auditorium plant tesebut terbagi menjadi bagian pengembangan aneka tanaman dan hewan ternak yakni seperti organic farm, city farming, kampung horti, florikultura, kebun penggandaan mata tempel, florifishery, kebun biofarmaka dan kampong ternak. Festival tersebut juga menyediakan forum Gesah Tani, sebuah forum sharing seputar pertanian yang berlangsung setiap hari mulai pukul 15.00-19.00 WIB.
![]() |
"Festival Agro ini menjadi etalase berbagai produk pertanian unggulan daerah yang selama ini dikembangakan oleh para petani kita. Tidak hanya menjadi pameran produk unggulan, even yang digelar langsung di areal persawahan ini menjadi ajang edukasi dan sharing berbagai permasalahn pertanian baik bagi pemula maupun petani," kata Bupati Abdullah Azwar Anas yang membuka festival lewat layar televisi lewat sambungan video call saat beribadah umroh.
Agro Expo yang digelar 13-20 Mei 2017 ini memadukan antara unsur wisata, edukasi, dan pengembangan inovasi pertanian. Di lahan seluas 9 hektar ini, sengaja disiapkan 4 bulan sebelumnya, dengan tanaman-tanaman yang unik. Salah satu contohnya adalah padi hitam dan jagung buah. Tanaman padi hitam ini, hampir sama dengan padi biasa. Tapi daun padi tersebut berwarna hitam. Sementara jagung buah, adalah jagung yang bisa langsung dimakan.
"Jagung ini enak dimakan langsung. Dan memang ini buah. Harus langsung dimakan," ujar Wabup Yusuf saat mencoba jagung buah.
Diakui Yusuf, ada yang beda Agro Expo tahun ini. Selama ini Agro Expo di banyak daerah hanya membawa hasil pertanian ke gedung pameran, tapi di Banyuwangi digelar langsung di lahannya. Agro Expo ini menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalannya.
"Agro Expo ini akan jadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Selain berwisata, masyarakat dikenalkan berbagai produk tanaman. Pengunjung juga bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah disiapkan. Bagus untuk siswa bisa belajar langsung dan melihat teknik lapang disini," tambahnya.
Direktur Perbenihan Direktur Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian Suparman yang ikut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan jika Festival Agro Banyuwangi sangat menarik.
"Tidak semua daerah melaksanakan kegiatan seperti ni bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk mendorong pengembangan pertaniannya," ujar Suparman.
Festival agro yang digelar dengan menyuguhkan proses penanaman hingga panen secara langsung beserta fasilitas sharing seputar pertanian ini, menurutnya juga menjadi cara yang baik untuk menarik anak-anak muda mau terjun ke dunia pertanian.
"Even ini bisa menjadi sarana pelajar untuk melihat secara langsung proses pertanian. Anak-anak muda juga bisa melihat kalau menjadi petani hasilnya sangat menguntungkan," imbuh Suparman. (fat/fat)