"Sejak beberapa beberapa tahun ini tak ada nelayan Pasuruan yang menggunakan cantrang. Kami juga terus sosialisasikan pada nelayan bahwa cantrang merupakan alat tangkap tak ramah lingkungan dan bisa merusak ekosistem laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo, Jumat (12/5/2017).
Slamet mengatakan untuk mencegah penggunaan alat tangkap cantrang, pihaknya juga membekali nelayan dengan sejumlah pelatihan budidaya lele, kerang hijau dan lainnya agar memiliki penghasilan lain selain melaut.
"Para nelayan juga sudah banyak yang paham kalau cantrang itu merusak laut," jelasnya.
Kasat Polairud Pasuruan, AKP Slamet Prayitno mengatakan selama ini pihaknya terus melakukan operasi di kalangan nelayan Pasuruan. Pihak DKP Kabupaten Pasuruan, mengklaim tak ada nelayan di wilayahnya yang mengunakan cantrang.
"Kami terus melakukan operasi dan tak pernah menemukan cantrang baik di Kota maupuan Kabupaten Pasuruan. Meski demikian akan terus kita lakukan sosialisasi karena mungkin saja masih ada yang punya namun tak berani memakai," kata Slamet. (fat/fat)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 