.webp)
Dari pengakuan keduanya usai dievakuasi tim SAR gabungan, keduanya ke kawah bromo sejak Kamis (11/5) pagi, selanjutnya mengililingi kawah bromo. Tanpa ada pengawasan dari pengelola wisata inilah, korban ahirnya tersesat hingga malam hari.
Dengan berbahasa Inggris, salah satu korban, Zelie mengatakan, awalnya dirinya berkeliling sekitar Gunung Bromo, hingga akhirnya naik ke kawah. Dari sanalah korban mulai kebingungan arah hingga tersesat dan terperosok ke jurang. Keduanya terjebak antara Gunung Bromo dan Gunung Batok. Dan tidak bisa naik kembali karena bukitnya licin dan berpasir.
"Saya tidak tahu medan, saya ikuti jalan dan akhirnya terjebak di dua jurang. Karena saya tidak membawa orang sebagai penunjuk jalan. Saya tidak lewat jalan semestinya, akhirnya kebingungan dan panik, saya ucapkan terimakasih kepada petugas dengan sigap mengevakuasi kami berdua," terang Zelie kepada wartawan saat dirawat di Puskesmas Sukapura, Jumat (12/5/2017).
Saat ditemukan petugas gabungan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kepolisian, TNI, Satpol PP dan BPBD setempat, korban memakai jaket dan celana pendek.
Sementara Camat Sukapura Yulius Christian, pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan, dan korban melanggar zona bahaya yang seharusnya dilarang naik ke kawah bromo tersebut.
"Kami akan koordinasi dengan petugas TNBTS agar lebih diperketat area zona bahaya, agar wisatawan tidak masuk ke lokasi tersebut, karena sangat bahaya bagi keselamatan pengunjung," ujar Yulius. (fat/fat)
