"Saya canangkan penambahan lahan jagung seluas 5000 hektar. Meski produktivitas jagung kita tertinggi di Jatim, kita terus berupaya menambah lahan jagung di sejumlah kecamatan," kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, saat panen jagung di Desa Sladi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (9/5/2017).
Penambahan lahan jagung, kata dia, akan diprioritaskan di wilayah timur. Hal itu sejalan dengan pengembangan wilayah timur di semua sektor, untuk menekan disparitas wilayah.
"Program-program dinas pertanian tahun ini juga akan lebih banyak diarahkan ke timur, sesuai fokus pembangunan mengurangi disparitas wilayah. Selain industri, kesehatan dan pendidikan, juga pertanian," jelas kepala daerah yang akrab disapa Gus Irsyad ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan M Ihwan mengatakan penambahan lahan jagung akan diprioritaskan di wilayah Kecamatan Nguling, Grati, Kejayan, Rembang dan Kraton.
"5.000 hektar itu kita mulai sejak hari ini dan ditarget tercapai bulan Juni. Semuanya kita tanam jagung hibrida karena jauh lebih baik," kata Ihwan.
Saat ini Kabupaten Pasuruan memiliki 44.537 ha lahan jagung dengan produksi mencapai 215.836 ton/tahun. Produktifitas jagung Pasuruan mencapai 5,6 ton/ha, lebih tinggi dari produktivitas jagung nasional yang sebesar 5,1 ton/ha maupun Jawa Timur yang sebesar 5,2 ton/ha.
Panen raya jagung hibrida di lahan seluas 52 hektar milik warga tersebut juga dihadiri ratusan petani, belasan kelompok tani se-Kabupaten Pasuruan, Forpimda, Pejabat Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana, Wakil Bupati Riang Kulup Prayudha.
Dalam kesempatan ini, Dirjen PSP Kementan juga memberikan bantuan sejumlah alat tanam, 30 hand traktor, 20 pompa air, 15 traktor rotari, bibit lainnya.
"Saya sangat mengapresiasi Kabupaten Pasuruan yang jadi lumbung jagung. Bupatinya saya lihat sangat memperhatikan sektor pertanian. Produksi jagung Pasuruan bisa menyumbang produksi nasional. Saat ini impor produksi nasional meningkat, impor turun hingga 70 persen," katanya Pending Dadi Permana. (fat/fat)











































