Perwakilan manajemen, Orins kepada awak media, Jumat (5/5/2017) mengatakan berita yang kini beredar luas di masyarakat tidak semuanya benar, karena tidak jelas sumbernya.
"Makanya kami ingin mengklarifikasi hal ini, karena selama ini di setiap ruangan sudah diberi rambu-rambu larangan untuk melakukan perbuatan asusila," ujarnya.
Menurutnya, munculnya kabar tersebut berdampak langsung terhadap karyawan serta nama Yess Karaoke. Orins mengaku penggerebekan yang dilakukan oleh aparat Polda Jawa Timur tersebut merupakan kesalahan secara personal dan bukan kebijakan dari pihak manajemen.
Sementara itu dari pantauan di lokasi, hingga saat ini masih terpasang garis polisi.
Sebelumnya aparat Ditreskrimum Polda Jatim menggerebek tempat karaoke di Jalan Soekarno-Hatta Tulungagung tersebut karena disinyalir menjadi ajang prostitusi dan serta tarian telanjang.
Hasilnya, dua penari striptis dan seorang pelaku prostitusi diciduk polisi, selain itu aparat juga mengamankan puluhan pemandu lagu, mucikari serta beberapa karyawan yang diduga terlibat. Bahkan beberapa wanita pemandu lagu disinyalir masih di bawah umur. (bdh/bdh)











































