Surabaya - 724 Ekor kepiting dilepasliarkan di Mangrove Wonorejo. Alasan melepasliarkan kepiting ini untuk meningkatkan habitat, serta ujicoba budidaya di lingkungan eco wisata Mangrove.
"Dengan lepasliarkan, kami berharap bisa menambah perekonomian warga, dengan catatan kepiting yang ditangkap beratnya lebih dari 200 gram dan tidak bertelur," kata Kepala BKIPM Kelas I Surabaya Putu Sumardiana usai pelepasan kepiting di Mangrove Information Center, Rabu (4/5/2017).
 Foto: Zainal Effendi |
Putu mengaku pihaknya siap mengakomodir dengan melepasliarkan kepiting jika ada permintaan dari Pemerintah Kota Surabaya. "Meski belum ada MoU kami siap lepasliarkan lagi kepiting di kawasan mangrove karena lokasinya sangat cocok dengan habitat asli kepiting yang kami harap bisa berkembang biak dengan baik," imbuhnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Joestamadji mengatakan lepasliarkan 724 ekor kepiting sebagai bentuk upaya meningkatkan habitat di mangrove khususnya kepiting.
 Foto: Zainal Effendi |
"Kedepan kami berharap ada budidaya kepiting di sekitar mangrove yang dikelola warga sehingga bisa meningkatkan perekonomian," kata Joestamadji.
Sementara peneliti kepiting dari Univesitas Hang Tuah Nirmalasari berharap dengan dilepasliarkan kepiting ini bisa menambah habitat dan bisa berkembangbiak.
 Foto: Zainal Effendi |
"Melihat kondisi mangrove yang merupakan habitat asli kepiting, kami perkirakan 80 persen dari 724 kepiting yang dilepasliarkan hari ini bertahan hidup dan berkembangbiak," ujar dia.
(ze/bdh)