Di festival film paling bergengsi sedunia tersebut, Bekraf menawarkan Banyuwangi sebagai salah satu lokasi syuting yang potensial kepada para sineas kaliber internasional.
"Surat dari Bekraf sudah diterima, bahwa Banyuwangi diikut sertakan dalam Festival Fillm di prancis bulan depan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika berbincang dengan detikcom di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (20/4/2017).
Anas mengatakan, saat ini pemerintah pusat tengah gencar melakukan promosi Indonesia di dunia internasional, khususnya lewat bidang ekonomi kreatif, salah satunya lewat film. Tidak hanya mengirimkan film-film berkualitas tanah air untuk bersaing di kancah festival-festival film internasional, saat ini Indonesia juga mengambil peluang baru dengan menjadi lokasi pembuatan film.
Cara ini terbukti mampu menyedot banyak kunjungan wisata sebagaimana yang terjadi di banyak negara Asia. Dipilihnya Banyuwangi oleh Bekraf sebagai daerah yang akan dipromosikan sebagai lokasi syuting film internasional, menurut Anas, karena Bekraf menilai ada kreativitas yang muncul dari arus pedesaan yang nyata dan terbukti ada potret perkembangan.
Sedikitnya ada 200 lebih video kreatif baru yang muncul dari inisiatif desa dan memiliki efek karambol pada sektor industri pariwisata dan ekonomi di wilayahnya.
"Ada 200-an lebih kreasi videoa dari desa menyebar ke desa lain dan ke kota yang jadi cikal bakal adanya festival film kreatif. Ini video berbasis desa yang menarik. Ada kreativitas rakyat yang nyata dan ada potret perkembangan. Ini tidak rekayasa," papar Anas.
Bupati berusia 43 tahun ini pun menganggap tawaran tersebut menjadi angin segar bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif daerah. Apalagi tempat promosinya tidak main-main, di festival film paling bergengsi dunia, yaitu Festival Film Cannes yang sudah digelar sejak 1946. Festival itu menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha film dunia, produser, sutradara, sampai pemain film tersohor.
"Ini adalah sebuah peluang yang menjanjikan. Pesona alam dan kekayaan budaya Banyuwangi akan dipromosikan," jelas Anas.
Bekraf sendiri terus mendorong bergeraknya sektor ekonomi kreatif Banyuwangi dengan terlibat dalam beberapa program, salah satunya pembuatan video kreatif oleh desa-desa di Banyuwangi. Bekraf memberi bimbingan teknik pembuatan film bagi anak-anak muda desa untuk membuat video yang berkualitas. Berbagai bimbingan yang diberikan seperti penulisan naskah dan skenario, manajemen produksi dan pengarahan atau penyutradaraan.
"Kita ingin desa-desa di Banyuwangi mempromosikan potensi wilayahnya masing-masing lewat tangan anak-anak mudanya sendiri. Tidak hanya membuat film, yang baik tapi berkualitas dan mampu bersaing," pungkas Anas.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata Banyuwangi MY. Bramuda menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan segala kebutuhan promosi Banyuwangi untuk dipromosikan Bekraf ke Festival Film Cannes. Banyuwangi harus bisa menampilkan keunggulan wilayah masing-masing selama berada di festival tersebut.
"Kita diminta bisa merangkum semua potensi yang kita miliki. Intinya kita diminta untuk menginformasikan sejelas-jelasnya tentang Banyuwangi, termasuk proses perizinan di lokasi syuting," ujar Bramuda. (fat/fat)











































