.webp)
Gedung Siola yang sudah disulap menjadi kantor pemerintahan dengan menempatkan beberapa dinas dan masih tersisa ruang kosong. Wali Kota Tri Rismaharini akan memanfaatkan ruang kosong sebagai ruang kerja generasi muda Surabaya untuk mengembangkan dan menciptakan kreativitas melalui teknologi.
Risma menamakan ruang kerja itu Co-Working Sapce, yang diharapkan mampu menghasilkan enterpreuner muda Surabaya.
"Tempat tersebut, anak-anak muda Surabaya bisa belajar mengeksplorasi kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan membangun start-up," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Kamis (20/4/2017).
Menurutnya co-working space ini sangat mendesak agar masyarakat Surabaya, khususnya generasi muda ikut berkembang seiring perkembangan pembangunan kota.
Apalagi, kata Risma, pada November 2017 mendatang, Surabaya akan kedatangan mentor start up kelas dunia seperti dari Google, Intel dan juga Facebook. Mereka akan memberikan pelatihan bagi anak-anak muda Surabaya.
"Tempat itu seperti workshop-nya mereka. Tidak hanya start up bidang teknologi, bisa juga anak-anak membuat kreasi. Semisal alat kontrol untuk mematikan listrik di rumah. Nanti akan ada trainer yang akan membina mereka. Peralatan hardware semua akan kami sediakan di sana sehingga anak-anak tinggal memakai," ujar Risma.
Meski terbuka untuk warga Surabaya, tetapi anak-anak muda yang ingin bergabung di co-working space ini, terlebih dulu harus mendaftar. Nantinya juga akan ada seleksi untuk memastikan bahwa anak-anak yang ingin bergabung tersebut memang memiliki kemauan kuat untuk mengkreasi karya, bukan melakukan hal negatif semisal melakukan hacking system.
Bila animo anak-aak muda Surabaya untuk bergabung di co-working space ini tinggi, Pemkot Surabaya akan membuat ruangan serupa di lokasi lain.
"Kalau animo nya tinggi, akan kami buat lagi di tempat lain. Meskipun akan susah kalau di tiap kecamatan karena ini butuh narasumber," pungkas Risma. (ze/fat)
