Hal itu terungkap, saat keempat pelaku dikeler menjalani rekonstruksi pembobolan di sejumlah mesin ATM dalam mini market di tepi jalan pantura Situbondo.
"Rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan. Ada indikasi aksi keempat pelaku ini juga terjadi di daerah lain, bukan hanya di Situbondo. Keempat tersangka sampai saat ini masih ditahan untuk memudahkan proses penyidikan," kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, Iptu H Nanang Priyambodo, Rabu (19/4/2017).
Keterangan detikcom menyebutkan, selama menjalani rekonstruksi empat pelaku digelandang ke sejumlah mesin ATM, yang rata-rata ada di dalam mini market. Sedikitnya, ada 5 mesin ATM yang diakui kawanan pelaku menjadi lokasi pembobolan. Masing-masing, mesin ATM di dua mini market Kecamatan Besuki, dua mini market Kecamatan Panarukan dan satu di Kecamatan Panji.
Selebihnya, komplotan pelaku mengaku tidak tahu mesin ATM di daerah mana saja yang sempat mereka bobol. Namun, ada dugaan pelaku melancarkan aksinya di sepanjang perjalanan dari Tangerang hingga di Situbondo. Sebab, saat diringkus di Situbondo, komplotan ini sudah beberapa hari di perjalanan. Mereka memanfaatkan mobil Toyota Avanza B 1933 TIT hasil sewaan untuk menyisir ATM yang dijadikan sasaran pembobolan.
"Pelaku mengaku melakukan aksinya di banyak TKP di sepanjang perjalanan. Karena itu, kami masih akan berkoordinasi dengan jajaran Polres lain, untuk mendalami sepak terjang para tersangka ini," sambung Nanang.
Sementara dari lima TKP di Situbondo, tidak seluruhnya dimanfaatkan kawanan pelaku untuk melakukan transaksi dari ATM korbannya. Sebagian TKP juga dimanfaatkan pelaku mengincar dan mengecoh calon korban. Transaksi yang dilakukan komplotan pelaku juga tidak hanya berupa penarikan uang tunai saja. Sebagian uang tunai dalam ATM korban juga sengaja ditransfer pelaku ke rekening lain.
"Saya bertemu dengan pelaku ini waktu mau transfer uang di ATM Besuki, tapi gagal. Pelaku ini datang dan pura-pura membantu, tapi tidak tahunya ATM saya ditukar. Waktu saya cek ke bank, uang Rp 700 ribu dalam ATM saya katanya sudah ditransfer," papar Ishaq Maulana, salah satu korban asal Kecamatan Jatibanteng, saat di Mapolres Situbondo.
![]() |
Karena itu, pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan pihak bank di Situbondo untuk mengetahui transaksi pembobolan ATM yang dilakukan kawanan pelaku ini.
Sementara penangkapan 4 pelaku pembobol ATM asal Lampung mendapat apresiasi dari Kapolres Situbondo. Saat apel pagi tadi, AKBP Sigit Dany Setiyono memberikan penghargaan atau reward kepada 19 orang yang terlibat langsung dalam penangkapan keempat bandit tersebut. Masing-masing, 12 personel kepolisian, 2 anggota TNI dan 5 orang masyarakat.
"Pemberian reward atau penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi institusi Polri kepada anggota yang memiliki kinerja yang baik. Ini sebagai contoh dan acuan bagi personel lainnya untuk lebih meningkatkan kinerjanya," tegas Kapolres Sigit.
Sebelumnya, aksi kejar-kejaran mewarnai penangkapan kawanan spesialis pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Situbondo. Para pelaku yang kepepet akhirnya memilih meninggalkan mobil jenis Toyota Avanza B 1933 TIT, di sekitar rumah warga di Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus.
Pelaku yang berjumlah 4 orang kemudian berpencar. Dua pelaku kabur menggunakan jasa ojek sepeda motor menuju jalan raya, sementara 2 lainnya berjalan kaki.
Namun, polisi yang disebar pun akhirnya berhasil meringkus tiga dari empat pelaku, di tempat berbeda. Dua pelaku, yakni Hidayat Saputra (37) dan Surahman (39) dibekuk saat hendak kabur menumpang bus di Terminal Situbondo.
Sementara satu pelaku lainnya, Marlin Purban (27) diamankan saat berjalan kaki, di Dusun Cerpat Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus. Satu pelaku lagi, Jhon Revko (30), menyerah setelah dehidrasi saat sembunyi di pegunungan Desa Kedunglo. Mereka langsung digelandang ke Mapolres Situbondo bersama sejumlah barang bukti. Salah satunya, satu unit mobil Toyota Avanza B 1933 TIT, yang kaca belakangnya pecah akibat dilempar warga. (fat/fat)