Seperti yang dilakukan Polsek Genteng. Polsek di tengah kota ini segera memeriksa para tahannya dan melakukan pemeriksaan. Barang-barang yang dicurigai pun disita dan dikeluarkan.
![]() |
Wahyu mengatakan, Polsek Genteng telah memasang cctv di 11 titik di polsek. Untuk tahanan, ada 5 titik cctv yang dipasang. Cctv itu akan memantau pergerakan dan aktivitas tahanan.
"Tak ada celah yang tak terdeteksi. Kecuali untuk kamar mandi," kata Wahyu.
![]() |
Dinding tahanan juga terbuat dari cor, bahkan dinding yang bagian belakang dicor dua lapis sehingga tahanan tak bisa menjebol dengan linggis atau alat lain. Plafon atas terbuat dari kayu besi yang atasnya masih ada terali atau jeruji besi yang dipasang tersilang.
"Kepala tak bisa masuk di jeruji itu," lanjut Wahyu.
Para pembesuk juga tak diizinkan melakukan persentuhan langsung dengan para tahanan. Mereka dibatasi jarak untuk saling mengobrol. Ruang ngobrol pembesuk dan tahanan juga dibatasi dengan kawat ram.
![]() |
Tahanan yang dibon atau dikeluarkan untuk suatu keperluan juga harus menjalani SOP seperti diborgol dan didamingi dua anggota polisi. Setiap satu jam sekali ada pengawasan dan pengecekan rutin, minimal menghitung jumlah tahanan yang ada.
"Saat ini ada 17 tahanan di Polsek Genteng. Yang ada di tahanan ada 15, sementara 1 tahanan wanita dititipkan ke Polrestabes Surabaya dan 1 tahanan anak-anak dititipkan ke bapas," tandas Wahyu. (iwd/bdh)